Serang- Pedagang Kaki Lima (PKL) Stadion Maulana Yusuf menolak untuk direlokasi ke Pasar Kepandean. Mereka lebih memilih nekat berjualan di stadion dan terlibat kucing-kucingan dengan petugas ketimbang harus direlokasi ke tempat yang disebut-sebut sudah dikuasai organisasi masyarakat (Ormas).
Baca Juga: Instruksi Wali Kota Serang Tak Digubris, Eks PKL Stadion Maulana Yusuf Nekat Berjualan
Jejen salah seorang PKL menuturkan adanya informasi mengenai monopoli yang dilakukan Ormas terhadap 50 lapak di Pasar Kepandean menjadi salah satu penyebab utama seluruh PKL Stadion Maulana Yusuf enggan direlokasi. Ironinya informasi yang berhasil mereka himpun 50 lapak yang dimonopoli Ormas merupakan jatah yang diberikan Pemerintah Kota Serang.
“Jadi tempat relokasi di Kepandean itu sudah ada yang memesan. Bukan dari PKL Stadion, tapi dari Ormas. Bahkan ada ormas yang mengaku punya jatah 50 lapak dari Pemkot Serang di lokasi Kepandean,”kata Jejen saat ditemui di Ombudsman RI Perwakilan Banten, Selasa 5 Maret 2019.
Menanggapi hal tersebut Wali kota Serang, Syafrudin menegaskan, tidak ada yang bisa mengusai tempat relokasi PKL di Kepandean tersebut, baik itu Ormas ataupun lembaga lainnya.
“Saya sudah komitmen, bahwa relokasi PKL di Kepandean. Khusus untuk PKL dari Stadion MY, dan tidak ada yang membengkinginnya,” tegasnnya.
Baca Juga: Nolak Direlokasi ke Pasar Kepandean, PKL Eks Stadion Maulana Yusuf Ancam Laporan ke Komnas HAM
Bahkan, Syafrudin juga mengaku, akan mendatangi kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koprasi (Disperindagkop) Kota Serang untuk memastikan kebenaran hal tersebut.
“Kita akan menindak lanjuti dan mendatangi kantor Disperindakop Kota Serang. Apabila benar, akan saya larang 50 kios tersebut. Karena Kepandean, khusus untuk PKL Stadion MY,” paparnya.
Editor: Fariz Abdullah
