Serang- Aktivis Sosial Mochammad Nofal menyebut Kartu Prakerja yang direncanakan calon presiden Jokowi sudah mendapat respon positif dari milenial di Provinsi Banten. Mengingat memasuki revolusi industri 4.0, kebutuhan tenaga kerja yang dibekali dengan skill atau keterampilan semakin tinggi.
Bahkan Nofal berpendapat Kartu yang sempat menuai kontroversi dari beberapa pihak tersebut diyakini dapat menekan angka pengangguran di Indonesia.
Baca Juga: Relawan Sajojo Sebut Hoaks yang Menyerang Jokowi-Ma’ruf Cukup Masif
Nofal membeberkan Para pemegang kartu sakti itu nantinya akan dilatih, baik bekerjasama dengan kementerian atau lembaga. Pelatihan itu juga bisa dilakukan di dalam maupun di luar negeri. Di samping mendapat pelatihan, pemegang kartu juga bakal mendapat insentif honor selama pelatihan.
“Selama ini perspektif yang berkembang pemerintah akan menggaji pengangguran, padahal tidak demikian. Pemilik Kartu Prakerja merupakan para pekerja yang sudah dilatih dan terdaftar sudah pernah dijalurkan untuk magang di perusahaan,” kata saat berbincang di Warung Satuan Juang Jokowi (Sajojo) yang disiarkan langsung di Warjok Channel, Sabtu, 16 Maret 2019.
Menurutnya, kartu Prakerja itu sangat baik dan tepat di era bonus demografi berupa tenaga kerja muda Indonesia yang besar, namun kurang memiliki skill dan kualitas yang dibutuhkan di era industri yang mengarah ke revolusi industri 4.0.
“Sekarang kita memasuki bonus demografi dimana kesempatan kerja sangat besar, namun juga diikuti dengan keahlian. Nah, untuk itulah kartu prakerja hadir,” jelasnya.
Sementara itu, kaum milenial yang juga aktif di kegiatan sosial Rosdayana Khairuumah juga mengamini tentang dampak positif kartu prakerja dalam menekan angka pengangguran di Indonesia, termasuk di Banten.
“Ini menjadi terobosan baru dari pemerintah dalam mempersiapkan tenaga kerja yang nantinya bisa bersaing di pasar global,” ujarnya.
Editor: Fariz Abdullah