Cilegon – KPK menangkap empat orang dalam OTT yang digelar Jumat petang, 22 Maret 2019. Satu dari empat orang yang ditangkap KPK disebut salah satu direktur di PT Krakatau Steel. Tiga lainnya merupakan pegawai di PT Krakatau Steel dan pihak swasta.
Sehari setelah OTT KPK, Sabtu, 23 Maret 2019 beredar foto-foto penyegelan di sejumlah ruangan di PT Krakatau Steel. Ruang yang disegel di antaranya, ruang Direktur Produksi dan Teknologi, serta ruang pengadaan bahan (material procurement).
Foto-foto yang beredar di grup wartawan di Cilegon ini belum terkonfirmasi, baik oleh PT Krakatau Steel maupun KPK. Identitas soal direktur PT Krakatau Steel yang terjaring OTT juga masih belum diungkap secara jelas.
Berdasarkan penelusuran, pada Kamis, 6 September 2019, PT Krakatau Steel Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini di Balai Kartini, Jakarta. Dalam RUPSLB tersebut, Silmy Karim ditunjuk sebagai Direktur Utama menggantikan Mas Wigrantoro Roes Setiyadi.
Berikut susunan direksi Krakatau Steel yang diputuskan dalam RUPSLB itu:
Direktur Utama: Silmy Karim
Direktur Keuangan: Tardi
Direktur SDM: Rahmad Hidayat
Direktur Logistik dan Pengembangan Usaha: Ogi Rulino
Direktur Produksi dan Teknologi: Wisnu Kuncoro
Direktur Pemasaran: Purwono Widodo
Manajemen Belum Mendapat Keterangan Resmi
Hingga Sabtu siang, manajemen PT Krakatau Steel mengaku belum mendapatkan penjelasan KPK terkait OTT yang disebut menjaring salah satu direkturnya. PT Krakatau Steel pun enggan memberikan penjelasan seputar OTT yang melibatkan pihaknya.
” Memang saat ini kami memang mengetahui beredar luas di media terkait ada OTT oleh KPK, artinya sampai sekarang kita masih belum bisa memberikan informasi lebih detail karena sampai sekarang kita masih menunggu klarifikasi dan manajemen sedang mencari informasi ke KPK dan kita sampaikan ke publik, “kata Manajer Humas PT KS Agus Sutan Kaharudin saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu, 23 Maret 2019.
Agus mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pengumpulan informasi pasti guna disampaikan kepada publik.
“Terus terang kami masih menunggu klarifikasi resminya seperti yang diminta oleh publik. Harapannya kalau ada press konfres dari KPK lebih detail atau kalau enggak ada direksi yang menghadap ke KPK agar disampaikan kepada kami,” ujarnya.
Saat disinggung banyaknya foto yang beredar terkait terdapat salah satu ruangan yang di beri segel oleh KPK. Agus mengungkapkan bahwa pihaknya sampai saat ini belum bisa memberikan keterangan lanjut.
“Iya itu (foto) masih belum jelas apakah betul foto itu karena terus terang foto itu mungkin bisa (edit) nanti biarlah pihak yang berwenang yang menyampaikan terkait dengan foto ruangan-ruangan. Artinya kami juga kebingungan masih menunggu informasi lebih jelasnya dan kami akan segera inforamasikan ” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
