Menghadapi Krisis Pohon Global

Date:

Habibah Aulia, mahasiswa Universitas Gadjah Mada asal Tangsel yang aktif menulis dan berkegiatan di sejumlah organisasi mahasiswa. (Dok. Pribadi)

Dunia sedang masa-masanya mengalami krisis pohon. Setiap tahunnya, pohon ditebang sebanyak 15 juta unit. Lahan pun demikian, lahan yang musnah dikabarkan sebesar 18 juta hektar pohon (Lux, 2019).

Jika ditotalkan, terdapat 9,4 juta hektar lahan hutan yang hilang sejak 1990-an (Woodward, 2019). Bahkan penelitian mengatakan jika penggundulan hutan terus terjadi, maka 100 tahun kemudain hutan hujan akan lenyap (Mazzoni, 2019).

Padahal pohon merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang kaya akan manfaat. Menurut (Barkham, 2019), manfaat dari pohon antara lain: (1) mengatasi pemanasan global, (2) mendorong terjadinya hujan, (3) sumber mata air yang bersih, (4) mengurangi polusi udara, dan (5) habitat makhluk hidup langka.

Tidak hanya itu, pohon global berguna untuk aspek sosial dan ekonomi manusia. Kayu yang terdapat dalam pohon memiliki peran krusial terhadap kebutuhan sehari-hari seperti membuat kursi, meja, dan lainnya. Produk yang terbuat dari pohon inilah yang berguna untuk keberlangsungan aktivitas jual-beli manusia dan lain sebagainya.

Jika mereka memori kembali, mempertahankan populasi pohon menjadi sebuah poin penting karena sudah digaungkan sejak dahulu kala. Terbukti dalam sejarah, pelestarian pohon tercatat dalam puisi pastoral milik Virgin pada 30 abad sebelum masehi (Dudley, et al., 2005).

Urgensi pemugaran pohon secara skala besar juga sudah disadari sejagat raya manusia. Bagi rimbawan, pemulihan pohon berfunsi untuk penegakkan fungsi-fungsi pohon seperti produksi kayu dan perlindungan tanah. Di sisi lain, kaum konservatif juga menganggap bahwa pemulihan pohon berguna untuk megembalikan lahan pohon yang sudah terdegradasi.

Maka dari itu untuk menghadapi krisis jumlah pohon, diperlukan peran aktif manusia dalam memulihkan pohon yang sudah gundul. Hadirnya partisipasi manusia selama proses pembebasan lahan pohon dapat melindungi alam, mempertahankan spesies langka, dan menjaga komposisi ekosistem agar terus stabil.

Pemulihan pohon dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya menurut (DellaSala, et al., 2003) adalah dengan menanam pohon. Menanam pohon dirasa cara termudah, mengingat langkahnya yang begitu mudah diikuti dan bisa dilakukan semua kalangan.

Menanam pohon bisa dipraktikkan pada area yang benar-benar sangat perlu untuk ditanam. Tidak hanya sampai diproses tanam-menanam, diperlukan monitoring dalam tumbuh kembang pohon. Karena bisa saja ada ancaman terhadap proses pertumbuhan pohon.

Terdapat besaran areal lahan yang berpotensi untuk ditanam pohon. Berdasarkan lansiran dari (Giordano, 2019), terdapat 900 juta hektar pohon yang bisa ditanam pohon. Penemuan dari The Crowther Lab juga menambahkan bahwa 1,7 – 1,8 miliar hektar lahan yang minim aktivitas manusia bisa digunakan untuk menanam pohon kembali.

Terlebih lagi, peneliti memperhitungkan bahwa 0,9 miliar hektar lahan bisa digunakan untuk pemulihan pohon. 4,4 miliar lahan bumi juga bisa dipakai untuk pelestarian pohon secara berkelanjutan.

Dengan menanam pohon, emisi gas buang kendaraan terbesar yaitu karbon dapat disimpan dalam pohon. Jumlah karbon yang mampu disimpan oleh pohon dewasa sebanyak 205 miliar ton karbon, atau setara dengan dua per tiga dari 300 miliar ton karbon yang terendap dalam atmosfir akibat dari aktivitas industri manusia sejak tahun 1800an.

Jika dianalogikan secara mudah, satu hektar lahan pohon mampu menyerap emisi gas buang 90 kendaraan bermotor empat. Sehingga menanam pohon dikatakan dapat menyelesaikan tiga permasalahan dari perubahan iklim yang sangat drastis hingga 2030.

Selain membantu penanggulangan perubahan iklim, penanaman pohon berguna untuk memberdayakan masyarakat. Menurut (Sommer, et al., 1994), menanam pohon laiknya mengembangkan masyarakat dan menumbuhkan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan.

Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan menanam pohon membantu meningkatkan rasa sukarela masyarakat terhadap kegiatan lingkungan, mengurangi biaya manajemen pohon, dan mengembangkan komunitas yang berada di masyarakat.

The National Research Agenda for Urban Forestry pada 1990an menemukan bahwa keterlibatan masyarakat terhadap aktivitas menanam pohon merupakan hal yang penting, terlepas dari kegiatan menanam pohon dilakukan sendiri atau secara berkelompok. Tapi melibatkan masyarakat dalam kegiatan ini memerlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengajak masyarakat untuk menanam pohon.

Dengan demikian, krisis populasi pohon yang sedang melanda di dunia dapat diatasi secara bersama, yaitu dengan menanam pohon. Menanam pohon adalah solusi yang tepat, mengingat manfaatnya yang sangat bermanfaat dalam memberantas akibat dari perubahan iklim yang sangat drastis. Menanam pohon tidak bisa dilakukan sendiri, karena kegiatan ini memerlukan kesadaran dan partisipasi aktif seluruh umat manusia.

Penulis : Habibah Aulia. Selain tercatat sebagai mahasiswi UGM, Habibah aktif menulis dan berkegiatan di sejumlah organisasi kemahasiswaan.

Sumber Referensi:

Barkham, P., 2019. Can Planting Billions of Trees Save the Planet. [Online]
Available at: https://amp.theguardian.com/world/2019/jun/19/planting-billions-trees-save-planet
[Accessed 14 November 2019].

DellaSala, D., Martin, A., Spivak, R. & Schulke, T., 2003. A Citizen’s Call for Ecological Forest Restoration: Forest Restoration Principles and Criteria. Ecological Restoration, 21(1), pp. 14-23.

Dudley, N., Vallari, D. & Mansourian, S., 2005. Forest Landscape Restoration in Context. In: Forest Restoration in Landscapes. New York: Springer Science+Business Media, Inc, pp. 3-7.
Giordano, C., 2019. Planting Billions of Trees is ‘most effective climate change solution’, researchers say. [Online]
Available at: https://www.independent.co.uk/environment/tree-planting-climate-change-crisis-solution-what-to-do-research-us-a8989111.html?amp
[Accessed 14 November 2019].

Lux, H., 2019. Greta Thunberg Urges People to Turn Nature to Combat Climate Change. [Online]
Available at: https://www.good.is/greta-thunberg-tree-planting-climate-change/amp
[Accessed 14 November 2019].

Mazzoni, M., 2019. #TeamTrees Campaign, Led By YouTube Influencer, Raises Millions for Tree-Planting Worldwide. [Online]
Available at: https://www.triplepundit.com/story/2019/teamtrees-campaign-led-youtube-influencer-raises-millions-tree-planting-worldwide/85496/
[Accessed 14 November 2019].

Sommer, R., Learey, R., Summit, J. & Tirrell, M., 1994. The Social Benefits of Resident Involvement in Tree Planting. Journal of Arboriculture, 20(3), pp. 170-175.

Woodward, A., 2019. Here’s What Tree Planting Can Actually Do For The Climate, According to Science. [Online]
Available at: https://www.sciencealert.com/here-s-what-tree-planting-can-actually-do-for-the-climate-according-to-science?perpetual=yes&limitstart=1
[Accessed 1 November 2019].

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Menikmati Jalur Mudik Lebak

BantenHits - Selama bulan Ramadan saya melakukan kunjungan dua...

Mencari Independensi Media Dalam Pemberitaan Politik

Bantenhits - Peran media dalam panggung politik kontemporer semakin...

Gunung Batu Desa Anti Korupsi

Bantenhits - Beberapa waktu yang lalu, Selasa, 31 Januari...

Geger Sambo dari Perspektif Mahasiswa Komunikasi; Catatan Kritis untuk Perubahan Polri

Mata publik seolah tak pernah berhenti menguntit setiap detail...