Cilegon- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Jasa Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten mengimbau kepada para pengusaha Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) agar tak asal buang sampah ke laut. Pasalnya, belakangan ini masih banyak ditemukan operator TUKS yang belum mempunyai tempat penampungan limbah.
Hal itu terungkap saat KSOP I Banten dibawah komando Herwanto menggelar Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan kepada para pelaku usaha agar tidak mencemari laut, Selasa, 19 November 2019.
Menurut Herwanto acara ini dirasa perlu dilaksananakan untuk melakukan pengasawan secara ketat agar limbah yang dihasilkan dari bongkar muat tak mencemati laut.
“Kalau sampai saat ini masih ada kekurangan ada beberapa kewajiban yang belum dipenuhi 100 persen oleh operator TUKS, di antaranya penyediaan untuk penampungan limbah kemudian bagaimana pengangkatannya,” kata Kepala KSOP Kelas I Banten, Herwanto saat dikonfirmasi awak media.
Herwanto mengungkapkan meskipun hingga saat ini di perairan Banten pencemaran limbah maupun tumpahan minyak dan batu bara belum ada yang signifikan. Namun perlu memberikan sosialisasi untuk pencegahan pencemaran laut.
“Untuk lingkungan Banten saat ini belum ada yang signifikan. Untuk itu kita tidak ingin menimbulkan hal seperti itu diadakan lah kegiatan seperti ini untuk pencegahan lebih awal,”ungkapnya.
Kembali Herwanto mengatakan bahwa secara berkala pihaknya akan terus melakukan pengwasan yang di fokuskan kepada para pelaku pelayaran dan operator TUKS.
“Pengawasan tetep kita lakukan secara periodik tentunya tergantung laporan yang disampaikan masyarakat, secara periodik tetep patroli dilakukan setiap saat,”tandasnya.
Editor: Fariz Abdullah
