Jijik! Toilet Pria DPRD Tangsel Berbelatung dan Berlumut Padahal Biaya Pembangunan Rp 200 M

Date:

Penampakan toilet DPRD Tangsel yang menjijikan. (Foto: TribunJakarta.com/ Dok.PSI)

Tangsel – Pembangunan Gedung DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) yang berlokasi di Jalan Raya Puspiptek, Setu, Tangsel, menghabiskan dana Rp 200 miliar.

Proses pembangunan gedung sendiri pernah jadi sorotan lantaran pengerjaannya yang molor dan mangkrak.

Ternyata, setelah selesai dibangun pun gedung DPRD Tangsel kualitasnya tak sebanding dengan uang APBD yang digelontorkan.

Dikutip BantenHits.com dari TribunJakarta.com, fasilitas gedung DPRD yang dibangun oleh Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Tangsel itu disoroti Sekretaris Fraksi PSI, Aji Bromokusumo.

Ia kecewa, gedung yang belum setahun ditempati, sudah mengalami kerusakan di sana-sini.

“Bocor merata di seluruh penjuru gedung yang jelas terlihat ketika hujan lebat, ember penampung bocor terlihat di mana-mana. Plafon yang menghitam berjamur, menghijau berlumut menghiasi tiap lantai,” ungkapnya.

“Anak tangga yang tidak rapi dan renggang dari tembok nampak jelas. Toilet pria yang akhirnya ditutup dan ditempel tulisan rusak memang paling parah; mampet, lumutan dan berbelatung, seperti nampak dalam foto berikut,” sambungnya.

Anggota DPRD Tangsel dari Komisi IV itu juga ingin menelusuri lebih jauh hal teknis dari mulai desain awal hingga pengawasannya.

“Dengan anggaran sangat fantastis sampai Rp. 200 miliar, kualitasnya mejadi sebuah pertanyaan,” ujarnya.

Dikonfimasi kepada Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menyebut kondisi gedung dewan yang sekarang merupakan tanggung jawab Sekretariat Daerah (Setda).

“Ya sekarang pemeliharaannya itu sudah ada di sekretariat ya. Ya nanti dibersihkan di pemeliharaan,” ujar Benyamin di Ciputat, Minggu, 9 Februari 2020.

Menurut Benyamin, kewajiban pengembang sudah selesai setelah gedung rampung dan diserahterimakan,” jelasnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana
Sumber: TribunJakarta.com

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...