Serang – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang mencatat ada sekitar 3.395 rumah di ibu kota Provinsi Banten dalam kondisi rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di enam kecamatan.
Kepala Dinas PRKP Kota Serang, Iwan Sunardi mengatakan, untuk tahun 2020 ada sekitar 550 unit rumah yang mendapat bantuan RTLH dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2020. Namun, kini masih ada 3.400 unit rumah di Kota Serang kondisinya tidak layak huni.
“Total keseluruhan tahun ini 550 unit yang sudah dibangun, kalau yang saat ini diserahkan ada 62 unit rumah, iya sisa RTLH masih banyak,” kata Iwan di salah satu Hotel di Kota Serang, Selasa, 8 Desember 2020.
Ia menjelaskan, pembangunan rumah tersebut dibangun berdasarkan dua kategori perumahan yaitu, pertama sebanyak 28 unit, dengan rincian satu rumah mendapat bantuan uang tunai senilai Rp35 juta, dan kedua sebanyak 35 unit rumah mendapat bantuan senilai Rp17 juta.
“Target tahun 2021, 50 persen dari 3.400 RTLH akan dibangun,” ujarnya.
Selain itu, ia menyampaikan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan RTLH, untuk terlebih dahulu mengajukan diri kepada pihak Kelurahan setempat.
“Kemudian pihak kelurahan akan menginput informasi melalui aplikasi Sistem Informasi Bantuan Perumahan (Sibaru),” ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Serang, Syafrudin mengapresiasi adanya bantuan perumahan swadaya ini. Ia menyampaikan, lingkungan di Kota Serang harus tertata dengan rapih sebab Kota Serang merupakan ibu kota Provinsi Banten.
“Kami serahkan bantuan, sebelumnya banyak rumah yang tidak layak huni menggunakan gubug. Alhamdulillah sudah dibangun, tempat buang air sudah ada. Alhamdulillah ya,” pungkas politisi PAN Banten ini.
Editor: Mursyid Arifin
