Jayapura – Kabar menyedihkan sekaligus ironi bagi Banten muncul dari gelaran PON XX Papua, persisnya dari cabang olahraga atau Cabor Pencak Silat. Banten yang dikenal tempatnya pendekar dan jawara, ternyata tak mampu menunjukkan taringnya.
Pada pesta olahraga lima tahunan ini, Banten sama sekali sekali tak mampu mendudukkan atletnya pada podium juara di Cabor Pencak Silat.
Dikutip BantenHits.com dari laman resmi PON XX Papua, pada cabor ini, Jawa Barat berhasil meraih gelar juara umum setelah menuntaskan laga pada partai final di GOR Habel Melkias Suwae, Toware, Kabupaten Jayapura, Selasa, 12 Oktober 2021.
Kontingen Jawa Barat pada Cabor Pencak Silat berhasil mengemas 14 medali, di antaranya, 6 medali emas, 5 perak dan 3 perunggu. Raihan 14 medali ini menjadikan Jawa Barat sebagai juara umum Pencak Silat, sekaligus mempertahankan gelar tersebut sejak menjadi tuan rumah pada PON XIX Tahun 2016.
Torehan itu juga menggeser DKI Jakarta di posisi kedua yang meraih 3 medali emas dan 3 perak, sedangkan tuan rumah Papua puas di urutan ketiga dengan 2 medali emas, 4 perak dan 3 perunggu.
Manager Tim Jawa Barat, Mulyana mengatakan, ini adalah hasil yang luar biasa, karena dari semua nomor Jawa Barat bisa bersaing dan memberikan hasil medali, sehingga gelar juara umum di PON, khususnya Cabang Olahraga Pencak Silat dapat dipertahankan.
“Alhamdulillah yah, kita bisa mempertahankan juara umum meskipun kelas regu putri milik kita tidak dipertandingkan di PON XX kali ini,” kata Mulyana.
Dia juga mengatakan, dengan hasil ini kontingen pencak silat Jawa Barat tidak akan berpuas diri. Namun pihaknya akan segera kembali untuk mempersiapkan atlet melalui Pelan Olahraha Daerah (Porda) untuk dipersiapkan menuju PON selanjutnya.
“Setelah ivent PON di Papua kita di internal sendiri akan melaksanakan Porda, untuk menjaring atlet yang nantinya akan dipersiapkan untuk PON di Medan dan Aceh,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kunci hingga Jawa Barat berhasil menjadi juara di PON adalah pembinaan berkelanjutan yang tidak lepas dari proses regenerasi pesilat.
“Pesilat yang kami bawa ke Papua ini selalu ada pesilat senior dan junior, nantinya yang junior akan menjadi senior dan diharapkan mereka yang akan bersinar di iven-iven yang akan datang,” ujarnya.
Editor: Fariz Abdullah