Pandeglang – Tim Pasukan Pengibar Bendera atau Paskibra Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, tak mendapatkan perhatian serius dari panitia pelaksana Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-77 dan Pemerintah Kecamatan.
Bahkan tim Paskibra ini seakan diterlantarkan. Pasalnya, mereka tak dikasih makan dan minum selama tiga hari berkecimpung dalam dalam HUT RI ke-77.
Pengakuan ini diungkapkan oleh Ketua Tim Paskibra Kecamatan Cikeusik, Diki Kurniawan melalui sebuah video.
Dalam video berdurasi 2.02 menit itu, Diki Kurniawan menceritakan pengalaman pahit Tim Paskibra Kecamatan Cikeusik yang tak mendapat perhatian panitia HUT RI dan pihak kecamatan.
“Makan tidak dikasih, minum juga tidak dikasih. Kita selama ini seadanya saja, paling dibantu oleh pembina Paskibra,” kata Diki Kurniawan dalam video yang diterima BantenHits.com, Rabu 17 Agustus 2022.
Diki menjelaskan, kebutuhan tim Paskibra ditopang oleh pihak lain yang cinta terhadap Paskibraka. Tak hanya kali ini, Paskibra Cikeusik juga pada tahun 2019 mendapat perlakuan yang sama.
Beruntung kala itu tim Paskibra dibantu oleh Pembina, Rumah Yatim dan pihak lainnya yang saat ini tidak terlibat. Namun tahun ini, dua lembaga tersebut tidak ikut campur karena mengira kebutuhan Paskibra bakal ditopang oleh panitia dan pihak Kecamatan.
“Paling dibantu Bang Eri selaku pembina Paskibra. Jika tidak ada orang-orang itu kami keteteran,” tambahnya.
BantenHits.com menghubungi Diki Kurniawan melalui sambungan telepon. Dalam wawancara by phone tersebut, Diki mengaku satu anggotanya pingsan akibat tidak dikasih makan.
“Iya betul, Kang. Saya bicara yang sebenarnya di video itu. Bahkan tadi saat penurunan bendera merah putih ada anggota saya yang pingsan,” ujarnya.
Diki menjelaskan sudah berkomunikasi dengan pihak panita terkait masalah makan dan minum anggota Paskibraka. Panitia menyebut akan membelikan makan pada pukul 21.00 WIB.
“Nah anggota Paskirba kan sudah pulang kalau jam segitu. Mau ngasih makan tapi malam, kenapa enggak dari siap atau sore,” tutupnya.
Sementara Camat Cikeusik, Wahyu tidak memberikan jawaban terkait masalah tersebut. Karena menurut dia, hal itu tanggungjawab panita tingkat Kecamatan.
“Itu ada panitia pelaksananya, kebetulan saya sedang tidak enak badan atau sakit,” singkat Wahyu.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
