Tangerang – Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar merespons cepat polemik yang muncul menyusul bencana banjir yang melanda Jalan Tol Bitung dan permukiman warga Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.
Seluruh stake holder mulai Jasamarga, Marga Mandala Sakti, hingga Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS C2), dikumpulkan Zaki di Pendopo Bupati, Jalan Kisamaun, Jumat, 18 November 2022.
“Kita sama-sama berkolaborasi untuk memecahkan masalah. Kita tidak mau saling tuduh, saling menyalahkan tapi paling tidak langkahnya nanti konkret dan jelas agar tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” ungkap Zaki melalui keterangan resmi.
Warga Turun ke Jalan Tol
Sebelumnya, warga korban banjir di Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang pada Selasa siang, 15 November 2022 melakukan aksi protes di Jalan Tol Merak-Jakarta, perisnya di Pintu Tol Bitung.
Mereka menyebut banjir yang kerap melanda permukiman warga diduga dipicu karena adanya proyek yang sedang dilakukan Jasamarga.
Dalam video yang diterima BantenHits.com, warga tampak berkumpul di atas jalan tol. Sebagain warga menumpahkan unek-unek lewat pengeras suara yang mereka bawa.
Saat aksi berlangsung, laju sejumlah kendararaan yang melintas di kawasan tersebut tampak tersendat.
“(Aksi) hari ini. Tadi siang. (Permukiman warga) masih banjir,” ungkap Jaja, salah seorang warga Desa Kadu kepada BantenHits.com, Selasa, 15 November 2022.
Penanganan Jangka Pendek
Menurut Zaki, banjir yang terjadi sepanjang Ahad-Selasa, 13-15 November 2022 sangat luar biasa sekali. Tidak hanya terjadi di Desa Kadu dan Exit Tol Bitung saja namun juga melanda wilayah lainnya.
Pemkab Tangerang sendiri saat ini telah memberikan bantuan kepada para masyarakat terdampak melalui kecamatan dan OPD untuk membantu meringankan masyarakat.
Namun, untuk perbaikan infrastruktur yang bisa meminimalisir banjir termasuk juga jaringan lainnya, Pemkab Tangerang belum bisa berbuat lebih karena kewenangnya terbatas
“Penanganan jangka pendek kita sepakat, akan mencoba buat sumur resapan di kawasan pemukiman yang sedang terkena banjir. Jadi kita masing-masing bekerja saling membantu untuk meminimalisir daerah rawan banjir ini. Mudah-mudahan 2023 bisa segera dikerjakan.” jelasnya.
Hal serupa dikatakan oleh Bambang, selaku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS C2). Balai BBWS C2 akan segera melakukan langkah-langkah yang nanti langsung masuk ke masalah.
“Kita harus duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan banjir ini, karena ini permasalahan bukan hanya pada hulu dan hilirnya yang harus kita benahi. Kami pun sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Tangerang mau menuntaskan masalah banjir ini,” ucap Bambang.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga SDA Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah mengungkapkan ada masukan permohonan dari warga untuk pembuatan saluran atau sumur-sumur resapan di beberapa titik di lokasi-lokasi banjir di Desa Kadu yang selanjutnya akan menjadi fokus Pemda.
“Jasa Marga dan MMS dan juga Balai
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane sesuai kewenangannya, paling tidak, mereka bisa bekerja secara simultan dengan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang untuk meminimalisir, baik jangka pendek dan jangka panjangnya,” ujarnya.