Berita Banten – Provinsi Banten menempati urutan enam provinsi dengan angka penderita raja singa atau sifilis terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), secara nasional angka penderita sifilis di Indonesia naik selama lima tahun terakhir.
Peningkatan angka penderita sifilis kembali menjadi sorotan setelah Dinkes Jabar mencatat Kota Bandung jadi yang tertinggi kasusnya di Jawa Barat.
Raja singa atau sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual atau PMS yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Umumnya, sifilis adalah penyakit yang diawali dengan luka di sekitar alat kelamin, dubur, ataupun mulut.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan Kota Bandung bukan yang jadi tertinggi untuk di Indonesia. Provinsi tertinggi di Indonesia adalah Papua yang pertama disusul Jabar di nomor kedua, kemudian DKI Jakarta nomor ketiga.
dr. Nadia menjelaskan, terdeteksinya kasus sifilis yang tinggi, lantaran Dinas Kesehatan (Dinkes) yang aktif melakukan skrining atau pengujian untuk mendeteksi kasus, yerutay pada kelompok berisiko.
“Papua pertama Jabar kedua dan DKI ketiga. Biasanya lebih banyak terdeteksi (kasus tinggi) karena dinkes dan puskesmas aktif ke populasi populasi kunci atau beresiko,” kata dr Nadia dilansir RCTI+, jaringan BantenHits.com.
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril mengatakan, kasus sifilis meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2022). Dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu, dengan rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus.
Sejauh ini, presentase pengobatan pada pasien sifilis juga masih rendah karena berkembang stigma buruk soal pasien sifilis dan adanya unsur malu. Dengan pasien ibu hamil dengan sifilis sudah diobati hanya berkisar 40% pasien.
Sisanya, sekitar 60% tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.
“Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu. Setiap tahunnya, dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25% ibu hamil yang di skrining sifilis. Dari 1,2 juta ibu hamil sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis, kata dr. Syahril.
Berikut rinciannya, berdasarkan data Kemenkes soal sifilis tahun 2022:
1. Papua ada 3.864 kasus
2. Jawa Barat ada 3.186
3. DKI Jakarta ada 1.897 kasus
4. Papua Barat ada 1.816 kasus
5. Bali ada 1.300 kasus
6. Banten ada 1.145 kasus
7. Jawa Timur ada 1.003 kasus
8. Sumatera Utara ada 770 kasus
9. Jawa Tengah ada 708 kasus
10. Maluku ada 594 kasus
Sumber: RCTI+