Hampir 90 Persen Publik Menilai Tak Wajar Calon Presiden Suka Nonton Video Porno 

Date:

Peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas saat memaparkan hasil survei mengenai efek wawancara video porno terhadap suara Ganjar Pranowo. (Foto: tangkap layar akun YouTube LSI Denny JA Official)

Berita Pilpres – Hampir 90 persen publik di Indonesia menilai, calon presiden Indonesia yang suka mennonton video porno adalah kurang wajar atau tidak wajar. Hal ini terpotret dalam hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dipaparkan Senin, 31 Juli 2023.

Seperti diketahui, hasil survei kekinian LSI Denny JA yang dilakukan 1-15 Juli 2023 menyebutkan, selisih elektabilitas Prabowo dan Ganjar kini sudah menyentuh dua digit atau sekitar 10 persen lebih.

“Hasilnya head to head antara Prabowo dengan Ganjar. Prabowo di angka 52 persen versus Ganjar di angka 41,6 persen,” kata Peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas dalam paparannya yang disiarkan akun YouTube, LSI Denny JA Official, Senin, 31 Juli 2023.

Dipengaruhi Dua Poin Penting

Hanggoro mengungkapkan, berdasarkan riset yang dilakukan LSI selama periode survei dilakukan, didapati setidaknya ada dua poin penting yang menyebabkan melebarnya jarak elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

“Kemudian kita perlu mengetahui lebih dalam aneka riset kualitatif kita apa yang menjadi penyebab jarak elektabilitas Prabowo dan Ganjar semakin melebar dari waktu ke waktu terutama pada tahun ini mulai Januari, Mei, Juni dan Juli,” paparnya.

Berdasarkan temuan LSI Denny JA, setidaknya ada dua poin penting yang menjadi faktor melebarnya jarak elektablitas Prabowo dengan Ganjar Pranowo. Yang pertama adanya empat blunder yang dilakukan Ganjar Pranowo dan Megawati, kemudian poin kedua ada manuver cantik yang dilakukan Prabowo Subianto.

“kita lihat apa saja yang mendasari melebarnya jarak. Kita mendapati setidaknya ada dua poin penting. Yang pertama adanya empat blunder Ganjar dan Megawati. Yang kedua di satu sisi ada dua gerakan cantik yang dilakukan Prabowo,” ungkapnya.

“Jadi Satu sisi blunder satu sisi bermanuver cantik yang menyebabkan jarak semakin melebar”

Efek Wawancara Video Porno

Menurut Hanggoro, berdasarkan temuan riset LSI Denny JA, blunder pertama berkaitan dengan wawancara nonton video porno. Yakni wawancara antara podcaster Deddy Corbuizer dengan Ganjar Pranowo pada 2019 lalu. Dalam video itu Ganjar membuat pernyataan dalam bentuk pertanyaan, “Kalau saya menonton film porno salahnya di mana? Saya dewasa punya istri. Yang gak boleh itu s aya kirim-kirim itu”.

“Sebenarnya ini adalah video yang sangat lama tahun 2019 lalu. tetapi bagaimana pun juga sejak Ganjar Pranowo dideklarasikan oleh PDIP, tentunya para capres ini publik semakin penasaran pada isu positif maupun isu negatifnya,” jelas Hanggoro.

“Dan muncul kembali pasca-deklarasi itu isu berkaitan dengan videeo porno itu membuat warganet nynyir, bahkan ada yang menyampaikan lekas tobat. sehingga isu-isu ini jadi salah satu blunder Ganjar,” lanjutnya.

Isu berkaitan dengan capres yang suka menonton video porno, lantas diuji LSI Denny JA melalui survei dengan menyodorkan pertanyaan kepada publik, “Apabila ada calon presiden yang suka menonton video porno apakah menurut bapak ibu sangat wajar, cukup wajar atau tidak wajar sama sekali?”

“Perlu kita uji seberapa besar isu ini meggerus suara Ganjar. Kita tanyakan kepada responden, apabila ada calon presiden yang suka menonton video porno apakah menurut bapak ibu sangat wajar, cukup wajar atau tidak wajar sama sekali? Maka kita dapati bahwa 86,1 persen publik menyatakan ini kurang wajar atau tidak wajar sama sekali,” urainya.

Hanggoro menegaskan, efek wawancara video porno inilah yang menyebakkan isu ini menjadi blunder penting yang menyabkan Ganjar Pranowo tertinggal dibanding Prabowo.

“Bahkan beberapa ahli menyatakan, isu mengenai video porno ini sampai merusak kesehatan dan sebagainya dan ini menjadi sangat krusial. Mungkin jika ini adalah ranah private tidak menjadi perhatian publik, tapi karena ini yang menyampaikan calon presdien yang telah diusung oleh partai politik, ini menjadi sangat krusial,” ucapnya.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Daftar Calon Gubernur Banten 2024 di PDI-P, Berkas Airin Langsung Dinyatakan Lengkap

Berita Banten - Airin Rachmi Diany resmi mendaftar Calon...

Pesan dari Dua Prajurit Bhayangkara di Timnas U-23 untuk Kawula Muda! 

Berita Sepak Bola - Keberhasilan Timnas U-23 menembus semi...