Berita Pilpres – Presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai telah membuat kemajuan-kemajuan dalam sejumlah bidang selama dua periode memimpin Indonesia, mulai dari keamanan, kedamaian, toleransi, pengembangan UMKM, hingga kemajuan infrastruktur.
Hal tersebut diungkapkan sekelompok perempuan Tionghoa saat menyatakan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2024.
Dukungan dari kelompok perempuan Tionghoa ini diterima Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Grace Natalie.
Ketua Perempuan Tionghoa untuk Indonesia Maju, Emma Elizabeth mengungkap alasan mendukung Prabowo-Gibran karena diyakini dapat melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi. Salah satunya memberikan rasa keamanan dan kedamaian terhadap kelompok minoritas.
“Kami melihat dan merasakan selama masa bakti Bapak Jokowi kita dapat merasakan banyak hal yang maju, banyak hal menjadi baik, keamanan, kedamaian, toleransi, UMKM, hingga infrastruktur sudah maju. Kami yakin semua kebaikan ini akan dilanjutkan oleh Prabowo-Gibran,” kata Emma dilansir Suara.com, jaringan BantenHits.com.
Karen itu, kata Emma, pihaknya memutuskan memberikan kontribusi nyata kepada Prabowo-Gibran dalam bentuk dukungan.
“Kami merasa inilah saatnya kami sebagai warga negara Indonesia harus ikut berperan aktif. Kami ingin Indonesia jadi Ibu yang baik bagi seluruh anak bangsa. Kami ingin membangun Indonesia maju bersama Prabowo-Gibran,” ujarnya.
Sementara Grace yang menerima dukungan tersebut mengaku optimis kerja-kerja kelompok perempuan dapat memberikan dampak besar terhadap pemenangan Prabowo-Gibran.
“Dukungan ini sangat spesial karena dibawakan perempuan Tionghoa. Kalau ibu-ibu sudah turun, saya yakin, selesai semuanya,” ungkap Grace.
Grace juga menilai dukungan tersebut menunjukkan bahwa perempuan kekinian tidak lagi di pandang sebagai objek politik. Pasalnya, keterlibatan perempuan terlebih perempuan Tionghoa dalam politik masih menjadi minoritas. Terlebih adanya trauma masa lalu yang dirasakan keturunan Tionghoa terhadap politik.
“Deklarasi hari ini berarti ada pernyataan sikap untuk tidak hanya menjadi objek politik. Tapi perempuan Tionghoa menjadi subjek aktif dan mandiri untuk ikut serta dalam pembangunan menuju Indonesia maju,” tutur Grace.
Dalam kesempatan itu, Grace meminta kepadaperempuan Tionghoa tidak sekadar memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Tetapi juga diharapkan dapat membantu mengkampanyekan visi misi hingga mengawasi proses penghitungan suara di masing-masing TPS untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan.
“Tolong ibu-ibu dipastikan 14 Februari berangkat ke TPS. Kita ajak yang masih ragu, yakinkan bahwa program kerja paslon 02 yang paling berkomitmen terhadap perempuan,” pungkasnya.
Sumber: Suara.com