Petani Kekinian Bisa Berkontribusi Besar untuk Perekonomian, Ini Syaratnya!

Date:

Vestanesia saat menggelar Webinar bertajuk, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Melalui Pendanaan Sektor Pertanian, Petani Desa (ISTIMEWA)

Serang – Dalam rangka memperingati hari tani nasional tahun 2020, Vestanesia menggelar Webinar dengan tajuk “Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Melalui Pendanaan Sektor Pertanian; Petani Desa”, Sabtu, 26 September 2020.

Vestanesia merupakan Platform Pendanaan Pertanian asal Makassar, yang berfokus terhadap petani yang ada di wilayah timur Indonesia.

Kegiatan tersebut, dimoderatori oleh Fahmi Azis, dengan menghadirkan pemateri sosok muda asal Banten Selatan yang masih mneyandang studi mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Pertanian Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Muammar Adi Prasetya dan diikuti sekitar 130 peserta dari berbagai daerah di belahan Nusantara, diantaranya Aceh, Medan, Bengkulu, Kalimantan, Sulsel, dan Banten.

Dalam kesempatan itu, Amar sapaan Muammar Adi Prasetya mengatakan, Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, begitupun dengan hasil sektor pertanian yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Namun, tetap saja petani dihadapkan pada banyak permasalahan.

Selain banyak pelaku pertanian yang berusia tua, kata Amar, pendanaan dan pembiayaan masuk dalam permasalahan yang sifatnya mendasar serta banyak dihadapi oleh petani di pedesaan.

“Selanjutnya, bagaimana peran generasi muda negeri hadir memberikan kontribusi bagi pertanian dengan warna yang berbeda, alhamdulillah telah banyak generasi muda memberikan kontribusi, mulai dari urbanfarming, hidroponik, platform pendanaan maupun pembiayaan, dan masih banyak lagi yang lainnya,” kata Amar dalam pemaparannya.

“Petani dengan modal seadanya, melaksanakan kegiatan usaha tani seadanya, tentu hasilnya pun juga seadanya,” sambungnya.

Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan internet, hal tersebut telah mengubah lanskap pasar keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Financial technology (fintech) dianggap inovatif karena dapat dengan mudah menghubungkan semua pelaku di lini bisnis menjadi satu platform.

“Ekonomi digital inklusif dapat direalisasikan untuk meningkat pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi masalah modal, meningkatkan skala usaha, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di desa,” pungkasnya.

Editor : Engkos Kosasih

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Baru Nikah di Kabupaten Tangerang, Ini Sosok Ahmad Arif Si Pembunuh Wanita Paruh Baya dalam Koper

Berita Tangerang - Kamis, 25 April 2024, warga Cikarang,...

Formatang Minta Ratu Atut Mewakafkan Satu Keluarganya untuk Mengabdi di Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Forum Masyarakat Tangerang atau Formatang meminta...

Wali Kota Tangerang Sehari Akan Bertugas 20 Mei 2024

Berita Tangerang - Wali Kota Tangerang terpilih akan segera...

‘Jalur-jalur Khusus’ Pengaduan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Kota Tangerang

Berita Tangerang - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas...