Serang – Bendungan Pamarayan yang berlokasi di Desa Panyabarangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Selasa (21/2/2017) dilakukan pengurasan untuk mengetahui titk nol dan lumur dalam bendungan yang dibangun pada 1997 tersebut.
“Jadi kalau secara tekhnis, penurunan elevasi ini untuk melihat endapan lumpur. Pengurasan ini akan didokumentasikan dengan difoto dan divideokan untuk kemudian dilaporkan,” Kata Mantri Bendungan Pamarayan Nendhi Zulphandi kepada Banten Hits (22/2/2017).
Nendhi mengatakan, pengurasan Bendungan Pamarayan ini memang sudah lama sekali tidak dilakukan. Terakhir kali dilakukan pada tahun 2001, sedangkan pada tahun 2008 sempat dibuka karena adanya peralatan yang jatuh.
BACA JUGA: Delapan Tahun Ditiadakan, Warga Antusias Ikut Bendol Pamarayan Serang
Dirinya mengakui jika surat pemberitahuan yang diberikan kepada desa memang agak mempet. Pengurasan Pamarayan kali ini dilaksanakan di awal bulan disaat musim penghujan.
“Di bulan kemarau Oktober biasanya. Kalau sekarang ya jadinya begini si airnya enggak cepat surut, karena ada air kiriman,” tuturnya.
Ia menjelaskan, kondisi saat ini memang berbeda, walau sudah dibuka namun air tidak langsung surut. Lantaran adanya kiriman air tambahan dari Rangkasbitung, sehingga debitnya besar.
“Jadi mungkin Kalau untuk endapan ini sudah di foto volumennya semua, jadi satu untuk melihat endapan lumpur, kedua untuk pekerjaan kayu yang nyangkut di pintu yang belum bisa tertangani akibat airnya tinggi, beresiko soalnya,” ujarnya.(Ep)
