Lebak – Kepolisian Resort (Polres) Lebak membentuk tim khusus guna mengungkap misteri di balik kematian Ayu Octaviani, mahasiswi Akademi Kebidanan (Akbid) La Tansa Mashiro Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Hampir sebulan, polisi baru mendapatkan hasil autopsi putri pertama pasangan Yuyun dan Asma ini dari dokter forensik. Hasilnya, terdapat bekas tekanan pada bagian leher Ayu.
Tekanan pada leher ini lah yang diduga kuat menyebabkan nafas Ayu berhenti hingga akhirnya mayat Ayu ditemukan mengapung di Sungai Ciujung, Jumat (24/3/2017) lalu.
Penyidik Polres Lebak pada Selasa (2/5/2017) meminta keterangan keluarga Ayu. Selain kembali meminta keterangan kedua orangtua Ayu, polisi juga memeriksa Pipit yang merupakan sepupu yang dekat dengan Ayu semasa hidup.
“Ya, Selasa kemarin kami mendampingi keluarga yang menjalani pemeriksaan di Mapolres Lebak. Khusus ibunda Ayu, polisi mengambil sampel darah, dan air liur untuk kepentingan DNA memastikan polisi bahwa jasad itu adalah Ayu,” papar Akhmad Hakiki Hakim dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Partisan Siliwangi, Kamis (4/5).
Kasat Reskrim Polres Lebak AKP Zamrul Aini membenarkan pengambilan sampel darah tersebut.
“Iya. Masih dalam proses,” singkatnya.(Nda)