Tangerang – Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Damai, Kelurahan Grendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, membantah adanya pemotongan dana bantuan program bedah rumah yang ada di wilayahnya. Mereka juga mengaku kecewa kebijakan Pemkot Tangerang yang menolak meggolongkan 25 dari 30 rumah yang diajukan dalam kategori rusak berat.
Hal tersebut diungkapkan langsung Ketua BKM Damai Grendeng Mitarsih kepada Banten Hits di Balai RT 01, Kelurahan Gerendeng, Selasa (25/10/2017) malam.
“Kami tidak pernah menyunat anggaran dari program bedah rumah, yang turun dari Pemerintah Kota memang segitu adanya,” kata Mitarsih.
Dirinya mengungkapkan, nominal Rp 10 juta yang diterima masyarakat penerima manfaat bedah rumah memang sudah dikategorikan oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Tangerang. Dirinya menjelaskan mekanisme telah berubah dari tahun 2015 dan 2016 lalu.
“Kalau tahun ini memang ada kategorinya, ada yang rusak sedang dan berat. Kalau yang sedang anggarannya dari sana Rp 10.100.000, kalau masuk kategori rusak berat Rp 20.100.000,” ujarnya.
Meski begitu, dirinya selalu mengajukan rumah di wilayahnya dengan kategori rusak berat. Pasalnya, seluruh rumah yang diajukan pihaknya membutuhkan pembangunan dari nol.
“Kita juga menyesalkan kenapa ketika keluar SK (Surat Keputusan) dari dinas Perkim, kok dari 30 rumah yang kita ajukan hanya lima rumah yang masuk kategori rusak berat, sementara 25 rumah masuk kategori rusak sedang, padahal kita ajukan semuanya rusak berat,” ujarnya.
Dirinya juga membantah adanya rumah penerima manfaat dalam kategori rusak sedang yang masih menggantung. Mitarsih menyebut seluruh rumah yang tidak menolak bedah rumah kategori sedang sudah terealisasi seluruhnya.
“Tidak ada rumah yang sudab dibedah tapi masih ngegantung dan BKM Damai Grendeng sudah membangun rumah dengan rusak sedang itu 100 persen,” tandasnya.(Rus)
