Kisah Pilu Surna, Putus Sekolah Hingga Harus Meninggal di Pabrik Petasan

Date:

Tangerang – Terbakarnya pabrik kembang api di Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang menyisakan Pilu mendalam bagi keluarga korban, salah satunya Tuti (35) yang harus kehilangan anak semata wayangnya yakni Surna (15), yang menjadi salah satu korban tewas dalam kebakaran maut tersebut.

Surna memang baru berusia 15 Tahun, namun niatnya untuk membantu orang tuanya mencari kehidupan yang lebih baik tak main-main. Dirinya bahkan rela bekerja di pabrik kembang api yang memiliki resiko tinggi.

BACA JUGA : Keluarga Korban Kebakaran Pabrik Petasan Kosambi Kenali Jasad dari Behel Gigi

Bukan keinginannya, tapi nampaknya Surna menerima jalan hidupnya sebagai keluarga tak berada. Ayahnya, Kusma yang sudah meninggal beberapa tahun silam tak membuatnya lantas terpuruk. Surna bahkan harus rela melepaskan masa anak-anaknya, dari mulai mengenyam pendidikan hingga bermain bersama teman-teman sepantarannya.

“Anak saya cuma lulusan SD, kami orang engga punya, jadi engga ada biaya buat sekolah ke SMP,” kata Tuti, Sabtu (28/10/2017).

BACA JUGA : Surna Korban Kebakaran Pabrik Petasan Dikenal Periang

Di rumah berdindingkan bilik tipis itu, Surna tinggal bersama ibu dan neneknya yang renta. Surna memang dikenal tidak pernah mengeluh dan selalu riang meski kehidupannya tidak seberuntung anak-anak lain.

“Anak saya itu orangnya engga pernah ngeluh, dia mah selalu senyum, sama orangtua sopan, sama keluarganya sayang, engga pernah saya denger dia ngeluh,” ungkap Tuti sedih.

Saat meminta izin kepada sang ibunda agar dapat bekerja di Pabrik kembang api, Surna pun mengaku senang selama bekerja disana. Tak ada keluhan panas ataupun lelah sepulang bekerja. 

“Dia cuma cerita ‘Umi, Una enak kerja disana, engga berat cuma ngepakin kembang api aja, temen kerja Una juga enak, bosnya juga enak,” ujarnya.

BACA JUGA : WH Minta Zaki Evaluasi Izin Pabrik Petasan di Kosambi

Tak banyak benda berharga yang ia miliki, Surna tampaknya tak ingin banyak-banyak memiliki keinginan untuk memberi barang kesayangan. Hanya boneka pemberian temannya saja yang ia punya dan menjadi temannya kala ia tidur.

Sayang, kini senyum riang Surna harus terkubur bersama peti jenazahnya yang dibawa dari RS Polri Kramat Jati. Tuti dan keluarga mengaku ikhlas dan menerima takdir anaknya yang harus berhenti di usia belia. 

“Saya udah bangga sama anak saya, udah saya urusin dari kecil, sekarang dia udah tenang, engga ada beban lagi, saya yakin dia udah enak tempatnya disana,” pungkasnya.(Zie)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Ingin Bangun Kota Tangerang lewat Kebersamaan, Sachrudin Terus Gerilya ke Parpol-parpol

Berita Tangerang - Calon Wali Kota Tangerang 2024-2029, Sachrudin...

Baru Nikah di Rajeg Tangerang, Ini Sosok Ahmad Arif Si Pembunuh Wanita Paruh Baya dalam Koper

Berita Tangerang - Kamis, 25 April 2024, warga Cikarang,...

Formatang Minta Ratu Atut Mewakafkan Satu Keluarganya untuk Mengabdi di Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Forum Masyarakat Tangerang atau Formatang meminta...

Airin Tolak Istilah ‘Borong Parpol’ saat Daftar Calon Gubernur Banten 2024-2029 di PKB

Berita Banten - Calon Gubernur Banten 2024-2029, Airin Rachmi...