Tangsel – Enam aparatur negeri sipil (ASN) dengan jabatan lurah di sejumlah wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terindikasi menjadi anggota atau pengurus Partai Golkar. Selain mereka, dua lurah lainnya juga terlibat dalam kepengurusan partai yang berbeda, yakni Partai Gerindra dan PAN.
Terkait dengan dugaan keterlibatan ASN dalam partai politik tersebut, Panwaslu Kota Tangerang telah memanggil delapan lurah untuk diperiksa di Kantor Panwaslu Tangsel, Kamis (1/3/2018).
Menurut Ketua Panwaslu Kota Tangsel Aas Satibi, untuk saat ini kasus dugaan keterlibatan ASN dalam partai politik masih dalam proses klarifikasi untuk memastikan apakah delapan ASN yang dipanggil tersebut masuk dalam kepengurusan partai politik atau tidak.
“Proses penanganan dugaan pelanggaran ini memerlukan waktu. Dalam undangan-undangan maksimal 14 hari kerja,” kata Aas saat dihubungi Banten Hits, Jumat (2/3/2018).
Aas mengungkapkan, enam ASN penjabat lurah di Tangsel yang diduga terlibat dalam kepengurusan Partai Golkar, yakni Plt. Lurah Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur AHS; Lurah Ciater, Kecamatan Serpong NW; Lurah Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong EJ ; Lurah Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara OMS; Sekretaris Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara MB, dan Lurah Pakualam, Kecamatan Serpong SUL.
Belum diketahui enam ASN ini terlibat aktif dalam kepengurusan Partai Golkar di tingkat mana. Seperti diketahui, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar tingkat II Kota Tangsel dipimpin Airin Rachmi Diany yang juga menjabat Wali Kota Tangsel dua periode.
Dua ASN lainnya yang diduga terlibat kepengurusan Partai Gerindra dan PAN, yakni Lurah Babakan, Kecamatan Setu SAA dan Plt. Lurah Kademangan, Kecamatan Setu ST.
Belum ada keterangan resmi dari Pemkot Tangsel terkait dugaan keterlibatan abdi negara dalam partai politik ini. Banten Hits masih mengupayakan konfirmasi dari sejumlah pihak terkait.(Rus)
