Banten Hits – Sekretaris DPC Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak Adam Hendriyono mengatakan, memasuki musim angkutan lebaran bukanlah menjadikan para pengusaha kapal pelayaran meraup keuntungan besar.
Termasuk pada lebaran 2015 ini, meski adanya kebijakan tarif lebih mahal pada malam hari yang bertujuan untuk memecah konsentrasi pemudik yang menumpuk menyeberang pada malam hari.
“Sejak dahulu jika memasuki musim mudik Gapasdap enggak pernah untung. Jadi, kalau angkutan lebaran itu bisa dikatakan sebagai misi kemanusiaan. Meskipun ada kenaikan tarif dua kali lipat pada malam hari, tetap saja tidak ada keuntungan. Karena kondisi kapal dari pelabuhan Merak menuju Bakahueni penuh (penumpang), namun jika berangkat dari Bakahueni menuju Merak malah sepi,” kata Adam Hendriyono saat ditemui di kantor PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Utama Merak, Senin (29/6/2015).
Ditanya soal adanya potensi gejolak penumpang pada saat pemberlakuan tarif mahal pada malam hari yang diberlakukan pada H-4 hingga H-1, dia mengatakan kebijakan pemberlakuan tarif baru itu sudah melalui kajian yang matang.
“Tentu pemberlakuan terobosan ini juga nantinya akan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian,” jelasnya.
(BACA JUGA: Mudik Lebaran, ASDP Berlakukan Tarif Malam Hari Lebih Mahal)
Sebagaimana diberitakan, pada H-4 hingga H-1 Jelang Lebaran 2015, Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry akan memberlakukan kenaikan tarif pada waktu malam hari.
Menurut Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Danang Baskoro, hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memecah konsentrasi para pemudik yang melakukan perjalanan pada siang hari. (Uud)
 Merak Adam Hendriyono mengatakan, memasuki musim angkutan lebaran bukanlah menjadikan para pengusaha kapal pelayaran meraup keuntungan besar.
){kind=link}