Pandeglang – Tidak banyak yang diinginkan Amir, warga Kampung Bangkit, Desa Kiarajangkung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.
Di usianya yang sudah menginjak 86 tahun, Amir hanya ingin menikmati hari tua bersama istrinya, Isah (72) dengan hidup tenang memiliki tempat tinggal yang layak.
Tidak ada yang bisa diharapkan oleh Amir untuk memperbaiki gubuk berukuran 5×5 meter yang menjadi tempat tinggalnya kini bersama Isah. Berharap kepada keempat anaknya juga tidak mungkin lantaran kondisi ekonomi keempat anaknya yang juga serba kekurangan.
“Rumah kami rusak parah, saya khawatir kalau hujan sudah pasti bocor karena atap sudah pada rusak. Mau minta bantuan ke anak, buat mereka sendiri aja susah,” tutur Amir saat ditemui, Selasa (11/9/2018).
Tempat tinggal Amir dan Isah yang berdinding bilik bambu dan beratap daun rumbia memang sudah sangat memprihatinkan. Ironinya, kondisi tersebut luput dari perhatian pemerintah daerah.
Kepala Desa Kiarajangkung, Tabroni mengaku, sudah sudah mengajukan bantuan agar tempat tinggal Amir mendapat program RTLH dari Dinas Sosial. Sayang, sampai saat ini bantuan belum terealisasi.
“Tahun lalu kita usulkan 40 rumah, sekarang kita usulkan lagi. Saya harap pemerintah bsia segera merealisasikan,” katanya.
Menurut Tabroni, tidak sedikit warga yang nasibnya seperti Amir, tinggal di rumah yang tidak layak huni. Bukan hal mudah kata dia mengentaskan kemiskinan, butuh kebijakan yang komprehensif dan berkesinambungan.
Data dari Dinsos Pandeglang menyebut. masih ada 30 ribu warga miskin yang belum tercover oleh bantuan sosial dari pemerintah.
BACA JUGA: Kartu Berkah Janji Kampanye Irna Narulita Belum Dicetak, Dinsos: Tunggu Kesiapan APBD
Pemkab Pandeglang akan menjamin warga miskin tersebut melalui Kartu Berkah yangmenjadi salah satu program unggulan Bupati Pandeglang Irna Narulita. Sayangnya,hampir tiga tahun kepemimpinannya, kartu tersebut belum diterima warga.
.(Nda)