Lebak – Juned (21), warga kampung Ceeh, RT/RW 012/004, Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, terbaring lemah tidak berdaya di rumahnya setelah divonis menderita gagal ginjal. Kedua orangtua Juned yang hanya bekerja sebagai buruh tani, tak sanggup lagi memperjuangkan kesembuhan Juned dengan pengobatan medis di rumah sakit.
Juned sebelum terbaring lemah bekerja sebagai sopir di Jakarta. Kini, putra dari pasangan Rohim dan Nurohmah ini menantikan kebaikan para dermawan untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya selama tiga bulan silam.
“Sempat dibawa ke rumah sakit di Rangkasbitung, tim medis memvonis Juned menderita gagal ginjal,” kata Rohim ayah penderita gagal ginjal kepada BantenHits.com, Sabtu 17 November 2018.
Rohim menjelaskan, awalnya Juned mengeluhkan kondisi tubuhnya yang mulai nyeri-nyeri dan mengalami pembengkakan pada Agustus 2018. Saat itu Rohim yang bekerja sebagai buruh tani membawa putra ketiganya tersebut ke RSUD dr. Adjidarmo untuk mendapatkan penanganan medis.
Setelah beberapa kali berobat dan divonis tim dokter, Juned kembali dibawa pulang ke kediamannya lantaran keterbatasan dana yang dimiliki keluarga.
“Setelah divonis gagal ginjal kita bawa pulang karena tidak ada biaya untuk pengobatannya,” akunya.
Eli Sahroni, tokoh masyarakat setempat mengaku iba melihat kondisi keluarga Rohim. Dari hari ke hari kondisi Juned semakin memburuk, bahkan kondisi tubuhnya mulai mengecil.
Ketua DPD Organisasi masyarakat Badak Banten Lebak ini juga mendesak pemerintah daerah untuk membantu menangani persoalan yang dihadapi oleh keluarga Rohim.
“Kita sebagai masyarakat dan ormas hanya bisa membantu alakadarnya, saya berharap pemerintah daerah bisa turun tangan mengatasi persoalan ini sehingga nyawa Juned bisa terselamatkan,” imbuhnya. (Rus)
TONTON JUGA VIDEONYA DI SINI: