Tangsel – Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengakui kalau masih minim Lahan sehingga banyak hunian vertikal seperti apartemen dan Rusunawa berdiri di Tangsel. Seperti Rusunawa yang dibangun tiga kementerian di Stasiun Cisauk, Jurangmangu dan Rawa Buntu, Senin 10 Desember 2018.
Ia mengatakan kalau wilayahnya adalah wilayah pemekaran baru. Kekurangan lahan menjadi masalah utama pemerintah daerah untuk membangun hunian yang layak bagi masyarakat terutama yang berpendapatan rendah.
“Keterbatasan lahan membuat kita harus kerja keras untuk dorong masyarakat untuk memilih dan memiliki hunian yang tidak hanya horizontal namun vertikal,” kata Airin Sabtu 15 Desember 2018.
Airin berharap banyaknya hunian vertikal di Tangsel bisa jadi pilihan bagi masyarakat Tangsel. Terlebih di Rusunawa yang baru dibangun tiga kementerian.
“Diharapkan agar seluruh lapisan masyarakat di Tangsel bisa memiliki hunian yang layak,” ucapnya.
Sementara itu ketua AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia) Banten Lie Thien Min mengatakan kalau jumlah hunian vertikal baik subsidi dan non subsidi di Tangsel cukup tinggi. Hingga saat ini sudah tercatat lebih dari 15 apartemen yang berdiri di Tangsel.
Menurutnya tingginya jumlah developer membangun apartemen di Tangsel karena kurang lahan dan banyaknya kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat Tangsel maupun pekerja di Jakarta yang ingin punya tempat tinggal di pinggiran Jakarta.
“Kalau kita lihat lahan saja yang masih kosong tidak lebih dari 30 persen luas Tangsel. Itu menandakan kalau di Tangsel lahannya masih kurang jadi orang lebih pilih punya rumah di apartemen,” kata dia.
Namun demikian, lanjutnya Lie, hal ini tidak menyurutkan banyaknya developer yang juga buka usaha rumah tapak di Tangsel.” Memang tidak besar dan kalah jumlah dari rumah vertikal tapi tetap paling banyak yang bangun apartemen yang memang lahannya bagus buat apartemen,” tukasnya. (Rus)
