Foto Ilustrasi: polisi saat memeriksa sejumlah pelajar yang diamankan karena diduga hendak tawuran. (Banten Hits/Mahyadi)
Jakarta – Ribuan pelajar STM se-Jabodetabek menggelar aksi di DPR RI, Rabu, 25 September 2019. Aksi pelajar yang viral ini menyulut kerusuhan di sejumlah titik di Jakarta. Kerusuhan berlangsung hingga Kamis dini hari, 26 September 2019.
Tak semua pelajar yang ikut aksi terlibat bentrok. Masih banyak pelajar yang benar-benar mengikuti aksi karena terdorong oleh panggilan nurani.
Hal tersebut diungkapkan seorang pelajar kelas XI sebuah SMK swasta di Kota Tangerang. Menurutnya, aksi pelajar STM digelar untuk melanjutkan unjuk rasa mahasiswa.
“Kami ikut berpartisipasi karena tidak suka dengan anggota DPR. Mereka buat aturan semau-maunya,” jelasnya seperti dilansir Tempo.co, Kamis, 26 September 2019.
Saat sebagian pelajar tengah terlibat bentrok sengan polisi di sejumlah titik di Jakarta, pelajar STM asal Tangerang ini terpantau di Stasiun Tanah Abang untuk pulang ke rumahnya, Rabu malam, 25 September 2019 pukul 21.30 WIB.
Pelajar ini mengatakan datang ke Jakarta menggunakan truk bersama 30 temannya. Namun, kata dia, mereka terpisah begitu kerusuhan pecah di Kawasan Slipi.
“Gak tahu teman-teman yang lain. Tadi kami terpisah,” jelasnya.
Remaja ini mengaku telah mengetahui ada aksi unjuk rasa yang mengundang siswa STM sejak Senin kemarin, 23 September 2019. Ajakan untuk ikut dalam aksi unjuk rasa siswa STM diumumkan akun di Instagram @STMSejabodetabek.
Menurut dia, akun tersebut telah menyiarkan melalui Instagram story undangan untuk siswa STM Se-jabodetabek agar ikut dalam aksi unjuk rasa Rabu.
Bahkan, akun tersebut juga sempat mengunggah bahwa pada Kamis, 26 September 2019, masih ada aksi unjuk rasa yang akan melibatkan supporter sepakbola.
Ia berharap dengan adanya gelombang unjuk rasa ini pemerintah bisa mengevaluasi dan lebih maju lagi.
“Saya ikut karena merasakan yang sama. Saya tidak mau negara ini banyak yang korupsi,” ujarnya.
Demonstrasi pelajar itu diwarnai bentrokan dengan aparat. Para pelajar dengan seragam sekolah dan pramuka memulainya dengan menyerang anggota polisi. Mereka datang ke DPR RI merespons seruan ‘Pergerakan STM Se-Jabodetabek’ usai dua hari demonstrasi mahasiswa terkait RUU KUHP dan revisi UU KPK.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana