Semangat Kerja Pemerintahan Jokowi-JK Rendah

Date:

Banten Hits – Genap satu tahun Jokowi-JK memimpin Indonesia dinilai belum banyak membuat perubahan. Kinerja kedua pasangan yang dilantik 20 Oktober 2014 lalu pun masih dianggap banyak kekurangan. Padahal, dalam waktu 1 tahun seharusnya Pemerintahan sudah membuat perubahan yang terlihat baik.

Direktur Eksekutif Peka Publik Law, Bambang Ferdiansyah, mengatakan, berbagai persoalan yang masih melilit bangsa Indonesia menjadi bukti rendahnya semangat kerja dari Pemerintahan Jokowi-JK.

“Ada yang terlihat stagnan, misalnya masalah kurs mata uang rupiah yang melemah membuat kondisi ekonomi masyarakat semakin sulit. Hal ini menjadi kemunduran yang signifikan karena berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat,” kata Bambang, kepada Banten Hits, Selasa (20/10/2015)

Pembenahan infrastruktur yang masih terbilang lambat dikarenakan setiap kebijakan yang diambil oleh para pembantu Presiden (Menteri) belum memiliki progress yang cepat. Hal tersebut berimbas kepada rendahnya penyerapan APBD di sejumlah daerah. Padahal, sudah memasuki pertengahan Oktober namun pembangunan infrastruktur belum juga berjalan optimal.

“Kita bisa lihat, pembangunan infrastruktur masih lambat. Sudah menjelang akhir tahun, serapan APBD baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota masih banyak yang rendah,” ucapnya.

Kendati demikian, ia tidak memungkuri jika dalam 1 tahun kepemimpinan Jokowi sudah membuat langkah sedikit lebih maju dibidang kesehatan dan Pendidikan meski hasilnya belum berdampak luas bagi masyarakat. Langkah perombakan Kabinet kerjan diapresiasi sebagai bentuk ketegasan mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

“Beberapa hal yang sudah baik itu seperti pemberantasan korupsi. Karena Ia selalu mengedepankan asas praduga tak bersalah,” tambahnya.

Lebih lanjut kata dia, masyarakat masih menaruh harapan besar agar Jokowi mampu membawa perubahan yang lebih baik. Apalagi jika melihat sosok Jokowi yang lahir dari rakyat diharapkan dapat mengerti persoalan yang dihadapi rakyat.

Ketua Keluarga Besar Mahasiswa Unma Banten, Nuhda Algozal, menambahkan, kehadiran Jokowi sebagai stimulan bagi masyarakat seharusnya bisa dibayar oleh kinerja para kabinetnya. Namun, catatan seperti stabilitas rupiah yang melemah menunjukkan rapuhnya ekonomi dalam negeri. Bahkan, konsep Trisakti dan Nawa cita yang dijanjikan juga belum terlihat realisasinya.

“Harapan itu banyak yang belum terbangun secara nyata, hanya berbungkus janji selama kampanye,” jelasnya.

Parahnya, bencana asap yang masih terjadi saat ini memperlihatkan kinerja Jokowi yang buruk lantaran tidak tegas dalam menanggulangi bencana tahunan tersebut.

Ia berharap, 1 tahun masa kepemimpinan Jokowi bisa menjadi momentum yang tepat untuk melakukan refleksi terhadap kinerja Pemerintahan dan harus segera berbenah untuk menyelesaikan berbagai persoalan demi meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

“Tantangan MEA juga harus menjadi catatan dengan dibarengi peningkatan kualitas pekerja agar mampu bersaing dengan negara-negara Asean lain, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand,” pungkasnya. (Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Baru Nikah di Rajeg Tangerang, Ini Sosok Ahmad Arif Si Pembunuh Wanita Paruh Baya dalam Koper

Berita Tangerang - Kamis, 25 April 2024, warga Cikarang,...

Formatang Minta Ratu Atut Mewakafkan Satu Keluarganya untuk Mengabdi di Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Forum Masyarakat Tangerang atau Formatang meminta...

Airin Tolak Istilah ‘Borong Parpol’ saat Daftar Calon Gubernur Banten 2024-2029 di PKB

Berita Banten - Calon Gubernur Banten 2024-2029, Airin Rachmi...

Daftar Calon Gubernur Banten 2024 di PDI-P, Berkas Airin Langsung Dinyatakan Lengkap

Berita Banten - Airin Rachmi Diany resmi mendaftar Calon...