Lebak- Sejumlah warga Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak mengeluhkan pelayanan PDAM Tirta Multatuli.
Bukan tanpa alasan, mereka mengeluh lantaran tak mengalirnya air bersih sejak Sabtu, 9 Mei 2020 dini hari. Hal itu membuat aktivitas masyarakat terhambat terlebih di bulan suci ramadhan dan di tengah pandemi Covid-19.
Supriatman, warga Cempa mengatakan, air bersih dari instalasi PDAM tidak mengalir sejak Sabtu dini hari. Sampai sekarang, air PDAM masih mati. Padahal masyarakat membutuhkan air bersih untuk memasak, mencuci, mandi, dan bersuci.
“Tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu dari PDAM terkait gangguan distribusi air bersih ke pelanggan. Karena itu, kita bisa mengantisipasi persoalan ini,” ujar Supriatman di rumahnya, Minggu, 10 Mei 2020.
Pelanggan PDAM meminta kepada manajemen PDAM Tirta Multatuli untuk memberikan penjelasan mengenai gangguan pelayanan tersebut. Terpenting, distribusi air PDAM kembali lancar, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk memasak, mencuci, dan berwudhu.
“Sekarang, piring-piring dan alat masak menumpuk. Bahkan, untuk mandi kita gunakan air galon,” jelasnya.
Senada dikatakan Akbar Fauzi warga Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak. Ia mengeluhkan distribusi air bersih oleh PDAM kerap kali mati. Bahkan tak jarang kualitas air yang dialirkan tak bersih dan keruh.
“Bagaimana sikap pemerintah agar badan usaha milik daerah ini dapat meningkatkan mutu pelayanan air bersih. Udah mah air sulit m, tapi tagihan bulanan harus bayar,”katanya.
Untuk diketahui persoalan gangguan distribusi air bersih, lanjutnya, sudah sering disampaikan masyarakat di wilayah perkotaan. Bahkan, beberapa pelanggan di wilayah Rangkasbitung sudah lama tidak menikmati air PDAM akibat pompa air di instalasi pengolahan air bersih di Pabuaran rusak.
Hingga berita ini publish BantenHits.com masih mengupayakan konfirmasi dari pihak PDAM Tirta Multatuli.
Editor: Fariz Abdullah
