Banten Hits.com – Selain menggunakan kedok pijat tradisional, praktik prostitusi di Kota Tangsel juga sudah berlangsung di Lantai 2 dan 3, Pasar Ciputat, Kota Tangsel yang saat ini kondisinya kumuh.
Di tempat itu, selain dijadikan sebagai tempat prostitusi ditengarai juga sebagai tempat transaksi narkoba dan tempat mangkal sejumlah waria dan anak-anak jalanan.
“Saya pernah juga ke bangunan Pasar Ciputat. Di lantai 2 dan 3 (pasar) itu kalau malam digunakan tempat gituan,” kata Fadly Fadhlullah, salah seorang warga Ciputat, Kota Tangsel.
Sebelumnya, meski lokalisasi Tegal Rotan sudah berhasil ditutup Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), namun praktik prostitusi di kota yang memiliki motto modern dan religius ini masih marak dan gampang ditemui. Salah satu modusnya adalah menggunakan kedok pijat tradisional.
Menurut Fadly Fadhlullah, salah seorang warga di Sawah Baru, Kecamatan Ciputat Tangsel, hampir seluruh tempat pijat tradisional di Kota Tangsel dijadikan tempat prostitusi.
(BACA JUGA : Tempat Prostitusi di Tangsel Menjamur)
“Kan sudah dibilang, Tangsel terlalu banyak tempat pijatnya (yang dijadikan tempat prostitusi) berkedok pijat tradisional. Dulu pernah saya sampaikan kepada teman-teman di BPD (Badan Perwakilan Desa). Memang sebagian sudah ditindaklanjuti untuk ditutup. Tapi kan BPD sekarang dah gak ada, ya semestinya jadi urusan DPRD lah,” ungkap Fadly dalam sebuah interaksi di laman Facebook.(Rus)