Banten Hits.com – Dalam kurun waktu 4 tahun ke belakang, besaran Nilai JUal Objek Pajak (NJOP) Kota Tangsel dinilai tak sesuai dengan pasar yang mengalami kenaikan secara signifikan. Padahal, idealnya NJOP sudah harus mendekati dengan harga pasar property (tanah). Dengan kondisi tersebut, terhitung, sejak 2015, mendatang, Pemkot Tangsel resmi menaikan besaran NJOP.
Banten Hits.com – Dalam kurun waktu 4 tahun ke belakang, besaran Nilai JUal Objek Pajak (NJOP) Kota Tangsel dinilai tak sesuai dengan pasar yang mengalami kenaikan secara signifikan. Padahal, idealnya NJOP sudah harus mendekati dengan harga pasar property (tanah). Dengan kondisi tersebut, terhitung, sejak 2015, mendatang, Pemkot Tangsel resmi menaikan besaran NJOP.
“Kalau enggak dinaikan, bisa berpotensi jadi kerugian Negara dan nilainya sangat besar. Nanti malahan Pemkot Tangsel dituduh melakukan korupsi karena sudah membiarkan potensi pendapatan Negara menjadi berkurang,” terang Profesionalisme Penilai Tanah dan Bangunan, Ajib Hamdani, kepada wartawan.
Naiknya harga NJOP pada tahun 2015 mendatang yang resmi dilakukan Pemkot Tangsel, kata diam, telah menggunakan ukuran terukur yang sesuai dengan penilaian dan peningkatan nilai tanah yang signifikan. Namun ia mengklaim bahwa kenaikan di Tangsel, masih di bawah harga pasar. Hal ini lantaran melihat kondisi social, psikologi dan masyarakat.
“Sesuai amanah Undang-Undang No 28 Tahun 2009 tentang pajak dan distribusi daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut Ajib menjelaskan, pada setiap kenaikan NJOP tentu akan ada penyesuaian dan evaluasi. Nilai kenaikan NJOP hanya 29 persen, namun kenaikan tersebut akan berbeda-beda di masing-masing wilayah. (Nda)
