Banten Hits – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Selasa (22/9/2015), sudah menetapkan struktur APBD-Perubahan Tahun Anggaran 2015. Penetapan tersebut setelah Badan Angaran (Banggar) melaporkan hasil pembahasan Raperda tentang Perubahan APBD Lebak TA 2015 yang dilanjutkan dengan MoU antaran DPRD dan Pemkab Lebak.
Dari struktur APBD-Perubahan tersebut, kebutuhan Belanja Langsung yang diusulkan RSUD dr Adjidarmo tercatat paling besar diantara SKPD lainnya.
Pada APBD 2015, anggaran belanja RSUD yang direncakan akan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tersebut sebesar Rp100.283.148.400. RSUD, pada Perubahan tahun ini mengusulkan alokasi belanja ditambah Rp44.520.993.000 menjadi Rp144.804.141.400.
Kebutuhan terbesar yang diajukan adalah guna kebutuhan jasa pelayanan medis, non medis dan penunjang medis. Dari sebelumnya Rp37 Miliar naik menjadi Rp62 Miliar. Anggaran tersebut juga diusulkan untuk penambahan penggantian tabung citi scan dan biaya pembuangan limbah medis padat.
Selain RSUD, kebutuhan belanja di Dinas Bina Marga juga tercatat terbesar kedua pada perubahan APBD 2015. Dari APBD 2015 Rp289.634.576.435, bertambah sebesar Rp324.169.429.535 atau mengalami penambahan sebesar Rp34.534.853.100.
Ketua Komisi III DPRD Lebak, Aminudin, kepada Banten Hits belum lama ini, mengatakan, penambahan anggaran sebesar Rp44 Miliar lebih bagi RSUD tersebut disetujui setelah mendengar ekspose pihak RSUD dengan Komisi III.
“Kami sependapat dengan anggaran yang mereka ajukan karena didalam nya juga untuk meningkatkan pelayanan medis, salah satunya terkait dengan stok obat. Jadi, kami harapkan tidak ada lagi masyarakat yang mengeluhkan tentang kelangkaan obat. Kita setujui kebutuhan mereka dengan catatan, mereka juga harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien tanpa membeda-medakan kelas atau status,” pinta politisi partai PDI-Perjuangan ini. (Nda)
