Pandeglang – Kasatpolairud Polres Pandeglang, Iptu David A Kusuma memastikan 7000 ton batu bara yang di bawa tongkang BG Nautika tumpah ke perairan selatan Ujung Pulau Jawa, Kecamatan Cimanggu.
Menurut David, saat dilakukan evakuasi oleh TB Alfine Marine 19. Batu bara yang berada di tongkang tersebut baru tumpah sebagian. Namun, karena diterjang cuaca buruk, batu bara tumpah semua.
“Muatan yang dibawa pada saat evakuasi yang dilakukan kapal dari perusahaannya sendiri, baru tumpah sebagian. Tetapi karena mungkin diterjang ombak, dan menghantam karang akhirnya tumpah semua,” kata David di kantornya, Rabu, 17 Juli 2019.
Menurut David, Kapal TB Alfine Marine 25 melaju dari Palembang, menuju PLTU Pelabuhan Ratu dengan membawa tongkang BG Nautika yang bermuatan 7000 batu bara.
Pada saat di perairan Cimanggu mesin kapal mengalami gangguan, hingga tali putus akibat diterjang ombak dan kandas.
“Setelah itu tongkang di evakuasi oleh TB Alfine Marine 19, namun kapal TB Alfine Marine juga ikut kandas. Tetapi tidak ada korban jiwa dari insiden itu,” jelasnya.
David mengaku akan segera berkordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Banten terkait batu bara yang tumpah kelaut tersebut.
“Kita akan segera kordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Banten,” tandasnya.
BACA JUGA: Kapal Tongkang Dihantam Gelombang, 7.000 Ton Batubara Diduga Tumpah ke Laut Pandeglang
Sebelumnya, Sebuah kapal tug boat (TB) Alpine Marine 25 yang menggandeng tongkang berisi muatan batubara terdampar di wilayah perairan pantai selatan Ujung Pulau Jawa, tepatnya di Pantai Rancecet, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.
Editor: Fariz Abdullah