Lebak- Sedikitnya 9 warga Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak dikabarkan hilang usai peristiwa bencana banjir bandang dan longsor, Jumat, 6 Desember 2019.
Diduga kuat ke sembilan warga yang hilang merupakan penambang emas ilegal di kawasan Taman Gunung Halimun Salak (TNGHS) atau lokasi tambang emas eks PT. Antam yang sudah ditutup.
Kepala desa Citorek Kidul Narta mengatakan jumlah keseluruhan penambang terdapat 12 orang yang dilaporkan terjebak dalam timbunan tanah longsor. Namun, tiga diantaranya berhasil menyelamatkan diri.
“Tiga orang berhasil keluar tadi magrib (Sabtu, 7 Desember 201), sisanya masih didalam,”kata Narta kepada awak media.
Narta mengungkapkan para penambang yang masih berada di dalam galian terjebak tak bisa keluar lantaran akses jalan keluar telah tertimbun longsor dan dipenuhi genangan air. Mereka yang keluar pun, jelas Narta lantaran nekat menembus dengan cara menyelam genangan air tersebut.
“Masih dalam proses evakuasi dibantu BPBD, personil TNI kodim 0603 Lebak,”katanya.
Namun dalam proses evakuasi tersebut Narta mengaku mengalami kesulitan untuk menjangkau lokasi tambang karena medan menuju tambang cukup terjal akibat tanah longsor tersebut. Ia juga mengaku kekurangan alat berat dalam melakukan evakuasi tersebut.
” Kita hanya ada satu alat berat saja, untuk melakukan evakuasinya kami kesulitan karena lokasi tambang yang berada di kawasan TNGHS yang menjadi terdampak longsor,” katanya.
Berada di lokasi, Dandim 0603/Lebak Letkav Yudha Setiawan mengatakan, pihaknya saat ini telah mengerahkan 100 prajurit yang akan membantu mengevakuasi warga yang menjadi terdampak bencana tersebut, termasuk para penambang yang terjebak dalam galian Eks Antam tersebut.
” Saat ini kita sedang berusaha membuka jalan air dilokasi tambang tersebut. Pasalnya, jalan keluarnya air pada galian tambang tersebut tertutup oleh galian tambang, dan menyebabkan genangan air yang menutup pintu keluar para penambang,” pungkasnya.
Editor: Fariz Abdullah