Pandeglang – DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Pandeglang, mulai mengatur strategi untuk mendulang suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
Ketua DPC PDIP Pandeglang, Yadi Murodi mengatakan, PDIP menargetkan 9 kursi duduk di DPRD Pandeglang. Oleh karena itu, dia meminta para kader PDIP mampu membangun koordinasi dengan semua kalangan dan melakukan pemetaan terhadap semua sektor.
“Jika kader sudah mampu melakukan pemetaan dan membumingkan program partai, ini dapat mengangkat peningkatan peraihan kursi di parlemen. Pileg kemarin kami hanya dapat 5 Kursi, tapi yang akan datang kami target 9 kursi di DPRD Pandeglang,” katanya, usai melakukan Rapat Kerja Cabang PDIP di Kantor Sekretariat DPC PDIP Pandeglang, Sabtu 29 Mei 2021.
Menurutnya, para kader partai PDIP bisa berdampingan dengan kelompok tani, nelayan, buruh serta elemen masyarakat lainnya. Karena banyak program partai untuk masyarakat yang nantinya bisa disalurkan melalui pendampingan para kader partai PDIP.
“Nanti apa yang menjadi kebutuhan masyarakat petani, nelayan, pelaku UMKM, buruh dan kelompok masyarakat lainnya bisa disampaikan dan diajukan melalui partai. Baik nantinya peogram aspirasi maupun melalui prorgam pemerintah,” ujarnya.
Yadi menilai, kader partai di tingkat ranting memiliki kesejajaran dengan Pemerintah Desa, tingkat PAC juga sejajar dengan Pemerintah Kecamatan dan begitu juga dengan tingkat DPC Partai.
“Maka dari itu mereka (kader PDIP) harus mampu mengkonsolidasikan program-program Partai,” ujarnya.
Yadi mengatakan, ada yang dinamakan trias dinamika partai yang harus dipahami oleh para kader partai, artinya para kader PDIP ini harus mampu memetakan jaringan, rekrutmen kader dan membumingkan program kepada kelompok masyarakat seperti kelompok tani, nelayan, buruh dan semua elemen masyarakat lainnya.
“Maka ketika sudah terjalin dengan semua kelompok atau elemen masyarakat, dari situlah para kader dapat membumingkan program partai, yang nantinya bisa dikorelasikan dengan program pembangunan pemerintah,” pungkasnya.
Editor : Engkos Kosasih
