Bantah Perlakukan Karyawan Tak Manusiawi, LEPISI: Visi Kami Membantu Masyarakat

Date:

PERGURUAN TINGGI LEPISI
Perguruan Tinggi LEPISI, di Jalan KS Tubun, Pasar Baru, Kota Tangerang. (Foto: google)

Tangerang – Perguruan Tinggi LEPISI membantah karyawan yang bekerja di kampus tersebut mencapai ratusan orang. Mereka menyebutkan jumlah karyawan hanya 82 orang. Jumlah itu pun tidak semuanya berstatus karyawan tetap, karena ada mahasiswa menjadi karyawan magang.

Pernyataan tersebut disampaikan Perguruan Tinggi LEPISI melalui hak jawab yang disampaikan ke Banten Hits, Senin (8/5/2017). Hak jawab disampaikan untuk menanggapi dua pemberitaan Banten Hits sebelumnya. Hak jawab disampaikan tiga pengurus Yayasan LEPISI, yakni Gono Sutrisno, Suhadarliyah, dan Meidy F. Lombogia.

“Bukan ratusan karyawan seperti yang diberitakan. Sebagian dari karyawan ini adalah mahasiswa yang sedang kuliah melalui program beasiswa dan atas kebaikan serta kebijakan Yayasan mereka ini diberikan kesempatan untuk belajar melalui program magang kerja tanpa harus meninggalkan atau menggangu jam kuliah,” demikian tertulis dalam hak jawab.

Mereka juga menyampaikan, LEPISI saat ini terus berbenah seiring dengan perkembangan yang ada, juga dengan menerima usulan-usulan dari karyawan. Langkah ini tentu dilakukan dengan melihat evaluasi kinerja karyawan, kapasitas, prestasi, serta lamanya bekerja.

Para karyawan yang magang, disebutkan dalam hak jawab, sebagian besar karena sangat membutuhkan pekerjaan untuk kebutuhan hidup, mengingat beberapa dari mereka berasal dari luar pulau (daerah) seperti Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Pulau Nias. Semuanya membutuhkan pendidikan karena berasal dari keluarga yang kurang beruntung.

“Bahwa salah satu visi yayasan adalah membantu masyarakat daerah untuk perbaikan yang lebih baik melalui program beasiswa pendidikan. Kita bisa melihat banyak anak-anak daerah yang tidak mampu secara ekonomi dan mereka kuliah di LEPISI melalui program beasiswa,” jelasnya.

“Anak-anak daerah ini bukan sekedar diberikan program beasiwa tapi diberikan kesempatan magang agar mereka belajar merasakan dunia kerja, dan lebih penting mereka bisa berorientasi untuk penambahan keterampilan (skill) sehingga suatu saat mereka dapat kembali ke daerah masing-masing sudah memiliki keterampilan, gelar akademik dan pengalaman kerja. Keuntungan lain bagi mereka yang magang adalah mendapat fasilitas bebas uang kuliah perbulan yang cukup besar dan ditambah pemberian uang saku yang sangat membantu mereka,” terangnya.(Rus)

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Ingin Bangun Kota Tangerang lewat Kebersamaan, Sachrudin Terus Gerilya ke Parpol-parpol

Berita Tangerang - Calon Wali Kota Tangerang 2024-2029, Sachrudin...

Baru Nikah di Rajeg Tangerang, Ini Sosok Ahmad Arif Si Pembunuh Wanita Paruh Baya dalam Koper

Berita Tangerang - Kamis, 25 April 2024, warga Cikarang,...

Formatang Minta Ratu Atut Mewakafkan Satu Keluarganya untuk Mengabdi di Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Forum Masyarakat Tangerang atau Formatang meminta...

Airin Tolak Istilah ‘Borong Parpol’ saat Daftar Calon Gubernur Banten 2024-2029 di PKB

Berita Banten - Calon Gubernur Banten 2024-2029, Airin Rachmi...