Tangsel – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tangsel, 66 warga Tangsel menjadi korban tsunami yang melanda Selat Sunda, Sabtu malam, 22 Desember 2018. Terjangan tsunami tiba saat para korban sedang menikmati malam liburan.
Dari 66 korban tsunami asal Tangsel, 14 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan sudah dimakamkan.
Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni yang dihubungi wartawan, Rabu 26 Desember 2018, semua korban kini sempat dan sedang dirawat di beberapa rumah sakit di Tangsel.
“Di RS Medika BSD 40 orang, RS Sari Asih Ciputat 2 orang, RS Premier Bintaro 9 orang, RS Permata Pamulang 1 orang sama satu orang di RSUD Drajat Prawiranegara Serang,” ucapnya.
Deden mengatakan, dari seluruh korban 30 orang diantaranya berasal dari karyawan Global Islamic School (GIS), Buaran, Kecamatan Serpong. Di mana sebagian sudah bisa kembali pulang ke kediamannya.
“Sisanya ada yang dioperasi,” ucapnya.
Dari 14 orang warga yang meninggal dunia, lanjutnya, sebanyak 11 orang warga Ciputat, sisanya bermukim di Kecamatan Pondok Aren serta Setu dan semuanya sudah dimakamkan.
“BPBD memberikan informasi tidak ada warga Tangsel yang hilang. Pak wakil wali kota juga sudah meminta camat untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkasnya.(Rus)