Seorang Jemaah Haji Pandeglang Luka, Dua Lainnya Meninggal

Banten Hits – Selain Adrian Sukarno Effien, jemaah haji asal Teluk Naga, Kabupaten Tangerang yang mengalami patah tulang akibat insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram, Jum’at (11/9/2015) lalu, seorang jemaah asal Kampung Cikuya, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang juga diketahui mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut.

(BACA JUGA : Warga Teluk Naga Korban Insiden Crane Masjidil Haram Bertekad Teruskan Ibadah)

Kepala Seksi Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Pandeglang, Wawan Sofyan mengatakan, jemaah yang tersebut bernama Maman Rahman dari kloter 4. Saat ini, Maman masih dirawat di Rumah Sakit Jahir Makkah dan belum diperbolehkan keluar dari penanganan perawatan.

“Korban hanya mengalami luka setelah terinjak-injak oleh jamaah haji lain yang panik saat peristiwa jatuhnya crane. Lukanya juga tidak parah, karena hanya syok saja,” terang Wawan saat dihubungi Banten Hits melalui telepon genggamnya, Senin (14/9).

Selain satu jemaah yang luka-luka saat insiden tersebut terjadi, ada dua jemaah lainnya yang meninggal dunia.

“Ada yang meninggal dunia dua orang, tapi itu bukan karena tragedi jatuhnya crane, tetapi karena sakit kena serangan jantung,” terang Wawan.

Jemaah haji asal Pandeglang yang berjumlah 594 orang telah diberangkatkan. Para jemaah tersebut terbagi dalam 3 kloter, yakni kloter 4, 32 dan 33. Namun, baru kloter 4 yang sudah tiba di Arab Saudi, sedangkan 2 kloter lainnya masih berada di Asrama Haji untuk menunggu jadwal pemberangkatan.

Pasca insiden jatuhnya crane, Kemenag Pandeglang juga terus berkomunikasi dengan petugas haji di Arab Saudi guna mengetahui keadaan terkahir para jemaah. Kemenag mengimbau kepada pembimbing haji untuk mengingatkan agar para jemaah tidak keluar kamp saat cuaca tidak bersahabat.

“Tidak banyak keluarga yang mendatangi Kemenag. Karena, keluarga sudah banyak yang lebih tahu dulu daripada kita,” tutupnya.(Nda)