Lebak- Dinas Sosial Kabupaten Lebak mencatat di pertengahan tahun 2020 ini terdapat 107.930 warga Kabupaten Lebak masuk dalam kategori miskin. Jumlah tersebut dipastikan akan bertambah mengingat lesunya daya beli masyarakat di tengah Pandemi Corona.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak, Eka Darmana Putra memastikan akan ada kenaikan jumlah keluarga miskin di Kabupaten Lebak dampak dari Covid-19 ini.
Untuk memastikan jumlahnya, Eka mengaku akan berkoordinasi dengan lintas sektor seperti BPS dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lebak.
“Ia pasti ada kenaikan, sementara ini angkanya belum dapat dilihat karena kita masih sibuk penanganan. Sekarang jumlah keluarga miskin mencapai 107.930 jiwa dari 1,3 juta jiwa,”kata Eka, Selasa, 21 Juli 2020.
Terpisah Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Lebak Ai Budiman mengaku masih melakukan pengelolaan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (susenans) untuk memastikan jumlah angka kemiskinan di Lebak.
Targetnya, lanjut Ai, jumlah tersebut akan di rilis pada awal bulan Agustus tahun 2020.
“Sementara ini kita belum dapat merilis angka kemiskinan di Lebak, karena masih diolah, insya Allah awal bulan agustus kita rilis,” kata Aim
Meski demikian, Ai mengasumsikan jumlah keluarga miskin naik dari 8,3 persen menjadi 9 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 1,3 juta jiwa.
“Ia kan semua finansial, pekerjaan masyarakat terganggu yang bekerja juga ruang geraknya terbatasi, sehingga daya belinya menurun,”ucapnya.
Menurutnya, Bantuan Langsung Tunai yang digelontorkan Pemerintah untuk warga terdampak Covid-19 pun tak mempengaruhi daya beli masyarakat.
“Bantuan itu kan sifatnya sementara atau hanya sebatas bertahan hidup, bukan untuk usaha sehingga tidak merubah kemiskinan,” tuturnya.
Editor: Fariz Abdullah
