Banten Hits – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang menjadi salah satu kota yang menyelenggarakan pilkada 9 Desember 2015 ini, ternyata mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Menurut Mendagri Tjahjo Kumolo, Tangsel merupakan “kota merah”sebagai kota merah, karena menjadi salah satu daerah yang rawan radikalisme.
“Tangerang Selatan dalam kategori kota rawan radikalisme. (Kota ini) berbatasan dengan ibu kota negara,” kata Jahjo saat meninjau TPS 31 di Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel.
“Yang penting partisipasi masyarakat. Penghitungan suara mudah-mudahan saksinya lengkap. Distribusi sudah baik. Semoga target pemilih di atas 80 persen,” kata Tjahjo lagi.
Tjahjo menambahkan, sebagai wilayah otonom baru yang menjadi penyangga ibu kota negara, Tangsel penting dan perlu dikelola dengan baik.
“Arus masyarakat (Tangsel) banyak. Banyak yang kerja di Jakarta. Daerah ini harus mampu mendukung jalan, sanitasi, lingkungan,” terangnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Tito Karnavian mengatakan, dalam pilkada serentak 2015, Tangsel sebagai salah satu wilayah rawan. Wilayah rawan lainnya adalah Depok. Polda Metro Jaya menetapkan Tangsel dalam status rawan satu.
(BACA: Polda Metro Jaya Tetapkan Tangsel Wilayah Rawan Konflik)
“Ada dua wilayah hukum Polda Metro Jaya yang ikut dalam pilkada seretak yang berstatus rawan satu. Namun itu relatif aman,” kata Tito saat mengelar video conference berama Menkopolhukam di Pospol Melati Emas, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Rabu (9/12/2015).(Rus)
 yang menjadi salah satu kota yang menyelenggarakan pilkada 9 Desember 2015 ini, ternyata mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Menurut Mendagri Tjahjo Kumolo, Tangsel merupakan "kota merah"sebagai kota merah, karena menjadi salah satu daerah yang rawan radikalisme.){kind=link}