Banten Hits – Tali tambang yang dipasang mengelilingi Alun-alun Kabupaten Pandeglang, dikeluhkan netizen. Sebelumnya, penutupan akses jalan di salah satu titik di Alun-alun oleh pihak Kepolisian juga mendapat keluhan warga.
Pemasangan tali yang diikatkan pada beberapa tiang dan menutup trotoar di kawasan Alun-alun dari sebelah Selatan dan Utara tersebut justru dinilai membuat kumuh dan mengaburkan estetika Kota.
“Kesannya kumuh dan mengaburkan estetika,” tulis akun Facebook bernama Bayu Kusuma.
Menurutnya, pemasangan pagar tali tersebut juga membuat masyarakat sulit memarkir kendaraannya di sepanjang pinggiran Alun-alun. Tak hanya itu, ruas jalan sebelah kanan tepatnya di depan kantor Bupati pun ditutup, dan tidak bisa dilalui oleh masyarakat.
“Padahal jalan tsb adalah hak publik…Piye iki…?,” tanya Bayu dalam postingannya.
Sejumlah netizen lain pun langsung berkomentar terhadap keluhan yang disampikan Bayu.
“Tanyakan ke polres yan punya gawe (kerjaan-red). Knp Alun-alun kota jd terlihat kumuh dengan tali-tali yang berjejer. Enggak elok enggak layak untuk di pandang,” kata akun Neng Iha yang mengomentari Bayu.
Sementara akun bernama Yans menulis, setelah Kepolisian menutup jalan dekat Pospol Alun-alun Pandeglang dengan alasan antisipasi teror bom, dia juga menyatakan separuh bagian Alun-alun Pandeglang dijadikan garasi Satuan Polisi Lalu Lintas.
“Setelah lahan pojok Alun-alun mereka bangun Pos lantas, sekarang merambah jalanannya mereka tutup dengan dalih pengamanan takut ada teror bom, jelas-jalas Alun-alun jadi garasi mobil lantas,” ketus Yans yang berkomentar menanggapi penutupan jalan menuju Pospol Alun-alun Pandeglang.(Nda)
