Banten Hits – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Pandeglang meminta kepada Pemkab Pandeglang untuk lebih ketat dan tegas terhadap aparaturnya yang terlibat politik praktis.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panwaslu Pandeglang Nana Subana menyikapi temuan dari anggotanya saat mengawasi blusukan calon wakil gubernur Banten nomor urut 1 Andika Hazrumy ke Pasar Badak Pandeglang, Senin (1/11/2016).
Dalam foto tersebut, Andika yang mengenakan kemeja putih tengah berfoto bersama dengan seorang pedagang dan seorang pimpinan DPRD Pandeglang dari Partai Golkar, Gunawan. Ketiganya juga mengacungkan jari telunjuk sebagai tanda nomor urut pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy. Di foto yang berlatang belakang sebuah toko emas itu juga terdapat salah seorang pria berpakaian seragam Dinas Perhubungan (Dishub) yang juga mengacungkan jari telunjuk.
Meski harus mengkaji terlebih dahulu ihwal foto tersebut. Namun, Nana mengkhawatirkan potensi keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pilgub Banten besar.
“Kalau hari pertama saja sudah ada indikasi keterlibatan ASN, itu artinya potensinya semakin besar,” kata Nana, Selasa (1/11/2016).
Terkait dengan foto yang didapat anggotanya, Nana mengaku harus mengkaji. Pihaknya akan melihat apakah ada mobilisasi dari calon atau memang pegawai Dishub tersebut yang memang kebetulan berada di lokasi tersebut.
“Kalau itu, ASN-nya yang kita sanksi,” jelas Nana.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Pandeglang Yahya Gunawan mempersilakan panwaslu memproses anggotanya jika memang terbukti tak netral.
“Kalau melanggar aturan dan mekanismenya. Silahkan diproses,” ucapnya.
“Saya sudah menyampaikan setiap apel upacara, semua yang berkaitan dengan norma, aturan, urusan pelanggaran, saya sudah jauh-jauh hari gembar-gemborkan antisipasi. ASN itu harus netral,” tegasnya.
Informasi yang diperoleh, pria berseragam Dishub tersebut berinisial Y. Ia merupakan pelaksana Dalops Dishubkominfo Pandeglang.(Nda)
