Melirik Seni Ubrug SMA Neger 3 Rangkasbitung; Satu Tahun Berdiri Jadi Juara di Tingkat Provinsi Banten

Date:

Pelajar SMA Negeri 3 Rangkasbitung saat menampilkan kesenian ubrug pada Smanti Expofest 2019. (BantenHits.com/Fariz Abdullah).

Lebak- Komitmen SMA Negeri 3 Rangkasbitung dalam melestarikan seni tradisional nampaknya tidak main-main. Hal itu terbukti dari adanya beberapa ekstrakulikuler kesenian yang tersedia di sekolah.

Salah satunya ekskul seni drama yakni seni Ubrug. Ya, kesenian khas Provinsi Banten itu tengah dilestarikan oleh sekolah yang terletak di Jalan Letnan Muharam, Kelurahan Muara Ciujung Barat, Kecamatan Rangkasbitung.

Menyiapkan pelatih profesional, para peserta didik diperkenalkan dengan kesenian yang memadukan unsur teater, musik, tari, dan seni bela diri.

Setahun berdiri, di bawah pelatih Harto ekskul seni drama Ubrug SMA Negeri 3 Rangkasbitung berhasil menorehkan prestasi membanggakan. 1 Agustus 2019 menjadi sejarah tersendiri bagi sekolah yang dikomandoi Ucu Lena Murtadewi ini lantaran para peserta didiknya berhasil meraih juara pertama tingkat Provinsi Banten setelah menampilkan kesenian Ubrug.

Baca Juga: Smanti Expofest Cara SMA Negeri 3 Rangkasbitung Cetak Siswa Berjiwa Wirausaha di Era 4.0

Kepada BantenHits.com, Ucu menjelaskan seni ubrug memang belakangan ini sudah jarang terdengar di kalangan masyarakat apalagi kaum milenial. Padahal keseninan khas Banten ini memiliki makna dan keseruan tersendiri saat dimainkan.

“Dalam penampilannya seni ubrug sebenarnya tidak memakai skenario karena kalau seni ubrug itu melibatkan semua penonton yang ada disitu. Jadi ada tiktok antara pemain penonton dan nayaga jadi kadang spontanitas dialognya juga hanya mengembangkan tema yang akan disajikan,”kata Ucu saat dihubungi BantenHits, Minggu, 15 Desember 2019.

Ucu mengungkapkan SMA Negeri 3 Rangkasbitung sendiri sengaja melestarikan kesenian Ubrug. Bukan tanpa alasan, kesenian yang nyaris sama dengan seni Lenong Jakarta ini juga sebagai media penyampai informasi atau pesan kepada masyarakat atas gambaran kenyataan kehidupan masyarakat.

Terlebih saat ditampilkan, kesenian Ubrug ini digelar dalam balutan komedi yang diiring seperangkat alat musik seperti gendang, saron, kempul, gong angkeb, piul dan kecrek. 

“Smantiara mencoba memberikan ruang untuk pengembangan potensi peserta didik baik dalam bidang seni olah raga sains semua kita berikan ruang dan mudah-mudahan ini bisa menjadi nilai plus untuk mereka yang bisa dijadikan bekal untuk mereka,”pungkasnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Tahu Ragam Produk Batik Khas Kota Tangerang? Datanglah ke Kampung Batik Kembang Mayang!

Berita Tangerang - Bagi Anda yang ingin mengetahui ragam...

Mengenal Golok Sulangkar Khas Baduy yang Mematikan: Hanya Bisa Dimiliki ‘Orang-orang Terpilih’

Lebak- Kekayaan alam dan budaya baduy memang seksi untuk...

Akhir Pekan Ala Aleg PKS Banten, Blusukan ke Wilayah Pelosok Lebak hingga Turun Ronda

Lebak- Iip Makmur, Anggota DPRD Provinsi Banten memutuskan untuk...

KPJ Rangkasbitung Rilis Lagu saat Pandemi Corona, Judulnya ‘Jangan Mudik Dulu’

Lebak- Kelompok Penyanyi Jalan (KPJ) Rangkasbitung merilis sebuah lagu...