Banten Hits – Aktifitas penambangan pasir oleh kapal asing Queen of Nederland menimbulkan keresahan para nelayan di pesisir utara Banten. Pasalnya, para nelayan sudah menggantungkan kehidupannya dari hasil tangkapan ikan di wilayah tersebut.
Tak ayal, penambangan di pasir laut di lokasi biasa para nelayan memasang jaring ikan tersebut menimbulkan reaksi keras, bahkan bukan tidak mungkin bisa memicu gerakan perlawanan dari para nelayan. (BACA: Kapal Queen of Nederland Sedot Pasir Laut, Nelayan Serang Kesulitan Cari Ikan)
“Saya tahu persis, nelayan di sini menggantungkan hidup keluarganya dari laut, dan cara seperti ini adalah cara barbar dan biadab yang dilakukan Pemerintah,” kata Masryad salah seorang juru tawar di Tempat Pelelangan Ikan Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Sabtu (6/3/2016).
“Ini persoalan perut, Pemerintah memperlakukan rakyat seperti ini, jangan salahkan apabila kami melawan,” tegasnya.
Menurutnya, bahaya yang akan dihadapi tidak main-main bagi Pemerintah, apalagi bagi masyarakat yang periuk nasinya berasal dari laut utara Banten tersebut.
“Kerusakan lingkungan akibat penambangan itu bukan soal remeh temeh yang bisa diperbaiki satu dua tahun, karena ini juga menyangkut hajat hidup orang banyak,” tandasnya.(Nda)
