Cilegon – Pasca insiden penamparan yang dilakukan Kasat Intel Polres Metro Tanggerang AKBP Danu Wiyata Subroto terhadap, Emiliyanti salah seorang buruh saat melakukan aksi unjuk rasa di Tugu Adipura, Kota Tangeranfg, Minggu (9/4/2017).
Sejumlah buruh di Cilegon mendatangi Polres Cilegon, untuk menyampaikan tuntutan agar kasus penamparan buruh perempuan di Tangerang yang juga menjabat sebagai sekjen GSBI yang dilakukan seorang perwira polisi itu, tidak terjadi di Cilegon. Mereka bahkan mengutuk aksi penamparan tersebut.
BACA JUGA : Demo Buruh Dibubar Paksa, Kasat Intel Polrestro Tangerang Tampar Buruh Wanita
Dalam audensi yang dilakukan diruangan Satintelkam Polres Cilegon, Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Krakatau Steel (FBKS), Sanudin mengatakan, buruh Cilegon meminta kepada pihak kepolisian agar terus melakukan proses hukum terhadap oknum kepolisian yang melakukan penamparan kepada buruh perempuan tersebut.
“Yang jelas saya hanya menitipkan, penyelesaian tidak ada yang diselesaikan dengan tangan (kekerasan), kami minta untuk tetap diproses secara hukum. Ini adalah pengalaman pahit buruh dan kepolisian,” kata Sanudin, Senin (10/4/2017).
Ditempat yang sama, Kasat Intelkam Polres Cilegon, AKP Awab mengharapkan, jika kasus yang terjadi di Tengerang tersebut tidak menyebar dan terjadi ke daerah lain.
“Buruh di Kota Cilegon sudah terjalin komunikasi yang baik dengan pihak kepolisian. Selain itu, dalam kasus ini kita (Polisi) tidak mengetahui secara pasti kejadian tersebut. Selain itu buruh mana pun jangan terpicu oleh kasus ini,” tandasnya.(Zie)
