Banten Hits.com – Pemilukada Kota Tangerang yang digelar pada 31 Agustus mendatang diperkirakan bakal berlangsung seru dan bahkan memanas.
Mengantisipasi terjadinya kerusuhan, tiga jajaran polsek di Kota Tangerang, Rabu siang (19/06) menggelar simulasi. Ketiga Polsek tersebut, masing-masing Polsek Benda, Batu Ceper dan Neglasari.
“Hal ini sebagai langkah antisipatif dalam penanganan tindak kerusuhan dari massa pendukung calon,” ujar Kapolsek Benda, Kompol Bahtiar Alfonso.
Banten Hits.com – Pemilukada Kota Tangerang yang digelar pada 31 Agustus mendatang diperkirakan bakal berlangsung seru dan bahkan memanas.
Mengantisipasi terjadinya kerusuhan, tiga jajaran polsek di Kota Tangerang, Rabu siang (19/06) menggelar simulasi. Ketiga Polsek tersebut, masing-masing Polsek Benda, Batu Ceper dan Neglasari.
“Hal ini sebagai langkah antisipatif dalam penanganan tindak kerusuhan dari massa pendukung calon,” ujar Kapolsek Benda, Kompol Bahtiar Alfonso.
Dalam simulasi diperagakan, masyarakat melakukan pencoblosan pada 31 Agustus. Pada mulanya, proses pemungutan suara berlangsung tertib.
Ketegangan baru terjadi saat datang dua warga yang dilarang menyoblos oleh petugas TPS, dengan alasan tidak terdaftar sebagai pemilih dan tidak memiliki KTP.
Kedua warga yang bersitegang selanjutnya diusir oleh petugas kepolisian keluar dari TPS supaya tidak mengganggu berlangsungnya pemungutan suara.
Bukannya malah kondusif, situasi kian memanas saat proses penghitungan suara digelar dan disaksikan tiga saksi masing-masing calon. Ketiga saksi lantas beradu argumen ketika pengesahan suara dilakukan oleh petugas TPS.
Lantaran tidak terima atas hasil penghitungan suara, puluhan massa pendukung salah satu pasangan calon wali kota dan wakil walikota lantas mengamuk dan menyerang petugas pemungutan suara.
Puluhan massa yang emosi berupaya masuk dan menerobos TPS namun dihadang aparat kepolisian yang bersiaga melakukan pengamanan. Berkat kesiagaan aparat, kerusuhan berhasil diredam. Polisi mengamankan tiga orang yang dianggap sebagai provokator dan membubarkan aksi massa anarkis itu.
“Simulasi digelar untuk menyosialisasikan tahapan pemungutan suara kepada seluruh aparat kepolisian serta mengantisipasi terjadinya kericuhan,” terang Alfonso.
Alfonso berharap pelaksanaan pemungutan suara mendatang berlangsung tertib dan aman. Namun, jika terjadi kericuhan, pihaknya mengklaim telah menyiapkan personil terlatih untuk melakukan pengamanan. (Riani)