Banten Hits – Lembaga Swadaya Masyarakat Kebijakan Publik (LKP), melaporkan calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 1 Ikhsan Modjo ke Panswaskada. Sebelumnya, pasangan Ikhsan-Li Claudia juga pernah dilaporkan oleh Jaringan Pemilih Cerdas pada Rabu (23/9).
Ikhsan dilaporkan karena materi orasi yang disampaikan saat kampanye di Taman Tekno BSD, Minggu (20/9/2015), dianggap bernada provokatif. Salah satunya, terkait dengan tudingan mobil dinas yang ikut dalam kampanye damai.
“Kalau ada ambulans dan mobil Satpol PP, itu kan memang bagian dari desk Pilkada. Jangan dituduh menggunakan fasilitas negara. Mungkin diminta KPU untuk mengamankan jalannya kampanye waktu itu,” kata aktifis LKP, Ibnu Jandi, Jumat (25/9).
Selain itu, pendapat Ikhsan soal pejabat saat orasi politiknya juga dinilai bernada provokatif. “Dia (Ikhsan-red) bilang, pejabat dibayarin biayanya sama APBD dan segala macam, menurut saya itu bukan tempatnya dan tidak harus disampaikan,” jelasnya.
Ikhsan pun dianggap melanggar pasal 69 huruf C Undang-undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Pemilukada yang berbunyi melakukan kampanye berupa menghasut, memfitnah, mengadu domba partai politik, perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat. Hal tersebut juga sudah tertulis dalam PKPU Nomor 7 tahun 2015 Pasal 66.
Kepala Divisi Pengawasan Panwaskada Tangsel, Muhammad Acep, sebelumnya, saat pelaksanaan kampanye Damai beberapa waktu lalu, mengatakan, pernyataan Ikhsan bisa masuk kepada kategori kampanye negatif. Kendati demikian, ia belum bisa memastikan apakah hal tersebut masuk dalam pelanggaran kampanye.
“Yang saya tidak paham adalah soal APBD untuk keluarga, itu sebenarnya maksudnya bagaimana. Apa soal kasus yang sekarang berkembang? kalau memang soal itu, kan sekarang lagi diproses,” katanya. (Nda)
