Banten Hits – Jaringan Pengawas Pemilu Rakyat (JPPR) Kabupaten Pandeglang menggelar audiensi terkait kejanggalan rekrutmen anggota panwascam dan PPL dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pandeglang, Rabu (31/8/2016).
Wartawan Banten Hits Saepulloh melaporkan, acara audiensi tersebut berlangsung dinamis. Bahkan di tengah audiensi, salah seorang anggota JPPR Encep Robianto menyinggung salah seorang anggota Panwaslu Kabupaten Pandeglang, Samsuri yang terindikasi simpatisan partai politik.
“Jabatannya sebagai Divisi Penindak Pelanggaran (Panwaslu Pandeglang), tapi saya lihat foto Pak Samsuri menggunakan atribut partai?” kata Encep.
Padahal menurutnya, sebagai penyelenggara pemilu Samsuri memiliki kode etik, di antaranya bertindak netral dan tidak memihak di dalam menyikapi yang berkaitan dengan partai politik, calon dan pemilih. Bersikap independen dan nonpartisipan terhadap partai poltik, calon, aktor politik atau kecenderungan politik tertentu.
“Dan tidak memakai, membawa atau menggunakan atribut yang secara jelas menunjukkan sikap partisan kepada partai atau peserta pemilu atau pemilih,” terangnya.
Samsuri sendiri membenarkan bahwa foto yang dimaksud adalah dirinya. Namun dia berkilah tidak tahu di mana lokasi dan kapan foto tersebut diabadikan.
“Saya sering dikonfrontir sama ketua (Panwaslu) terkait hal ini. Saya tidak pernah masuk kepengurusan parpol, dan foto itu bener saya, tapi saya gak tahu kapan dan di manya,” kilah Samsuri kepada Banten Hits.
“Selama ini saya terjun ke dunia pendidikan, dan belum kepikiran untuk berpolitik,” imbuh komisioner Panwaslu Pandeglang dua priode ini.
Namun saat disinggung, adanya indikasi jadi simpatisan parpol, Samsuri mengakui dia banyak memiliki teman dan kolega di semua partai politik.
“Kalau temen mah banyak ada di semua partai di Pandeglang mah. Untuk terlibat partai politik saya masih mikir-mikir, karena saya sadar bukan orang politik,” jelasnya.(Rus)