Tangerang – Turun hingga ke desa-desa bersama tokoh agama, merupakan salah satu dari sekian cara yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Tangerang untuk menekan maraknya kejahatan yang melibatkan remaja.
Kepala DPPPA Kabupaten Tangerang, Asep Suherman menyatakan, kekerasan dan pelecehan seksual di kalangan anak dan remaja menjadi perhatian serius jajarannya.
Berdasarkan data DPPPA Kabupaten Tangerang periode Januari – Oktober 2022, tercatat sebanyak 20 anak mengalami pelecehan seksual dengan rata-rata korbannya adalah anak di bawah usia 15 tahun.
“Kami telah lakukan sosialisasi dan pembinaan ke tiap sekolah, mulai dari tingkat SMP,SMA,SMK bahkan Pondok Pesantren. Selain ke sekolah-sekolah, kami juga akan melakukan ini ke setiap Desa dengan melibatkan tokoh masyarakat dan juga tokoh agama,” kata Asep dalam keterangan resmi, Kamis, 3 November 2022.
Asep menyampaikan, sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap tindak kekerasan pada anak, baik itu yang bersifat fisik maupun seksual.
“Pemkab Tangerang tengah serius untuk menyikapi persoalan tindak kekerasan terhadap anak. Maka dari itu ini merupakan bentuk upaya kami dalam melakukan pencegahan terhadap kekerasan pada anak itu sendiri,” lanjutnya.
Melalui berbagai upaya yang dilakukan jajarannya, Asep berharap, bisa menekan terjadinya tindak kekerasan terhadap anak, baik di tingkat pendidikan maupun di lingkungan masyarakat.
“Dalam edukasi ini kita juga melibatkan sebanyak 600 guru BK, termasuk melibatkan teman-teman dari Pramuka terkait pencegahan-pencegahan kekerasan anak ini,” kata dia.