Dear Ortu, Jangan Remehkan Penimbangan Balita! Ini Tanda Bahaya Temuan Puskesmas Pasir Jaya Cikupa

Date:

Kegiatan bulan penimbangan Balita di Puskesmas Pasir Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Melalui kegiatan ini, selama kurun Maret 2023, petugas berhasil menjaring 18 balita gizi kurang. (FOTO: tangerangkab.go.id)

Berita Kabupaten Tangerang – Menimbang berat badan balita penting dilakukan secara berkala oleh para orangtua agar tumbuh kembang kesehatan anak bisa terpantau dengan baik.

Baru-baru ini, petugas kesehatan gizi di Puskesmas Pasir Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, menemukan 18 balita
yang perlu mendapat penanganan karena masuk kategori gizi buruk, gizi kurang dan stunting.

Temuan ini diperoleh hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita atau BPB. Melalui kegiatan ini, petugas melakukan verifikasi dan validasi balita gizi buruk, gizi kurang, dan stunting di posyandu-posyandu.

Kepala Puskesmas Pasir Jaya, dr Ratna Asih Sri Rahayu mengatakan temuan 18 balita gizi kurang di wilayahnya merupakan data dari kegiatan yang dilakukan pada Maret 2023.

Temuan ini, lanjutnya, bisa menjadi perhatian para orang tua balita agar rajin memeriksakan tumbuh-kembang  balitanya di posyandu setiap bulan.

“Dengan kegiatan ini pun para orang tua akan dapat memonitor perkembangan tumbuh kembang balitanya terutama dalam masalah kesehatan di setiap bulannya,” ujar Ratna melalui laman resmi Pemkab Tangerang dikutip Rabu, 5 April 2023.

“Jika ada balita terdeteksi kurang gizi atau stunting, dapat segera ditangani tenaga kesehatan,” sambungnya.

Sementara itu, Petugas Gizi Puskesmas Pasir Jaya Pungki Purnisa, menjelaskan Bulan Penimbangan Balita (BPB) adalah kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran Panjang atau Tinggi badan pada balita usia 0-59 bulan yang dilakukan di Posyandu.

“Bulan Penimbangan Balita (BPB) merupakan langkah awal dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada Bulan Penimbangan Balita (BPB) setiap balita mendapat pengukuran ulang, baik berat badan dan tinggi badan,” ujar Pungki.

Jika ditemukan status gizi < – 2 SD dan < – 3 SD, maka langsung diberikan intervensi gizi dengan melakukan konseling gizi, pemberian makanan tambahan balita, seperti biskuit dan taburia.

“Dalam kegiatan ini bila ditemukan ada balita yang kurang sehat, maka akan dirujuk ke puskesmas untuk mendapat pemeriksaan kesehatan lebih lanjut oleh dokter,” tuturnya.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Tinggal Serumah, Mustari Warga Sepatan Dibunuh Anak Kandung yang Sedang Berobat Jiwa

Berita Tangerang - Peristiwa memilukan terjadi di Kabupaten Tangerang....

Penyergapan Polsek Balaraja di Cangkudu, Satu Orang Dicokok Dua Lainnya Masih Diburu

Berita Tangerang - Jajaran Polsek Balaraja, Polresta Tangerang, Polda...

Airin Sudah Keliling 1.552 Desa, Golkar: Bukti Serius Ingin Mengabdi kepada Warga

Berita Banten - Sejak ditugaskan Partai Golkar menjadi calon...

BPK Koordinasi dengan Auditor soal Karantina Hewan di Desa Tanjung Burung yang Diduga Dijual ke Pengembang

Berita Tangerang - Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atau...