Jalan Utama Ditutup Warga, Pelajar SMPN 13 Kota Cilegon Harus Panjat Pagar untuk Berangkat Sekolah

Date:

Pelajar SMPN 13 Kota Cilegon terpaksa memanjat pagar rumah warga untuk berangkat ke sekolah. (Bantenhits/Iyus Lesmana)

Berita Cilegon– Ratusan pelajar SMPN 13 Kota Cilegon harus menyiapkan tenaga ekstra agar bisa sampai di sekolah.

Bagaimana tidak, mereka harus memutar jalan jauh hingga memanjat dinding rumah warga masyarakat karena ada penutupan paksa yang dilakukan oleh masyarakat.

Usut punya usut, lokasi penutupan jalan berada di Lingkungan Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

Kabarnya, penutupan akses jalan utama menuju sekolah yang dioperasikan pada tahun 2021 tersebut, dilatarbelakangi oleh kekesalan warga yang merasa terganggu dengan adanya aktivitas lalu lalang kendaraan sepeda motor yang digunakan untuk antar jemput siswa.

Dwi salah seorang pelajar mengeluhkan adanya penutupan akses jalan utama, menuju sekolah. Pasalnya, dia bersama teman-teman terpaksa harus melompati pagar rumah warga jika ingin tetap menggunakan jalan yang ditutup.

“Susah mau ke sekolah, biasanya setiap hari lewat sini. Sekarang harus loncat pagar ada juga jalan lain tapi lebih jauh. terganggu adanya penutupan jalan ini,”kata Dwi.

Sementara saat dikonfirmasi Muntahanah, Kepala Sekolah SMPN 13 Cilegon menegaskan, meskipun ada penutupan akses jalan utama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tetap berlangsung dengan normal dan tidak ada kendala.

“Kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung, meskipun akses jalan ditutup siswa menggunakan alternatif jalan lain jarak memang sama saja namun kondisinya sempit,”kata Muntahanah.

“KBM tetap berlangsung dan tidak ada kendala meskipun ada penutupan jalan itu hak warga,”tambahnya.

Pads bagian yang sama, Acih Sunarsih, Ketua RT 003 RW 001  Lingkungan Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang Kota Cilegon tidak menampik jika penutupan jalan dilakukan oleh warganya.

“Berisik kalau memang ada kendaraan bermotor berjejer disini merasa terganggu, sering macet dan anak sekola kalau jalan ngebut da warga merasa terganggu,” kata Acih.

“Kalau untuk yang menutup saya tidak tahu, tapi warga mintanya untuk jalan menuju sekolah dibuatkan tembus ke daerah perumahan Bonakarta, tapi setelah jadi sekolahnya tidak ada solusinya dari Dinas (Dindikbud Kota Cilegon-red),” sambungnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Penyeragapan Polsek Balaraja di Cangkudu, Satu Orang Dicokok Dua Lainnya Masih Diburu

Berita Tangerang - Jajaran Polsek Balaraja, Polresta Tangerang, Polda...

Airin Sudah Keliling 1.552 Desa, Golkar: Bukti Serius Ingin Mengabdi kepada Warga

Berita Banten - Sejak ditugaskan Partai Golkar menjadi calon...

BPK Koordinasi dengan Auditor soal Karantina Hewan di Desa Tanjung Burung yang Diduga Dijual ke Pengembang

Berita Tangerang - Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atau...

Tegas! Pj Wali Kota Siapkan Sanksi untuk ASN di Kota Tangerang yang Terlibat Politik Praktis

Berita Tangerang - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan menyiapkan...