Klakson ‘Telolet’ Resmi Dilarang di Kota Tangerang!

Date:

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Tangerang Kota menggelar rapat dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang terkait larangan klakson ‘telolet’. (FOTO: tangerangkota.go.id)

Berita Tangerang – Penggunaan klakson ‘telolet’ pada kendaraan terutama bus antar-kota antar-provinsi resmi dilarang di Kota Tangerang per Jumat, 4 Agustus 2023.

Larangan diterbitkan setelah Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Tangerang Kota menggelar rapat dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang.

Kepala Dishub Kota Tangerang, Achmad Suhaely menuturkan, imbauan pelarangan penggunaan klakson ‘telolet’ di Kota Tangerang ini merupakan tindak lanjut dari usulan Satlantas Polres Metro Tangerang Kota yang menilai fenomena ‘telolet’ di masyarakat dapat membahayakan kesalamatan lalu lintas di Kota Tangerang.

Menurut Suhaely, jajarannya saat ini telah melakukan koordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk melakukan sosialisasi penertiban ke sejumlah Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang.

“Penggunaan klakson ‘telolet’ ini sudah dapat dikategorikan termasuk dalam mengganggu keamanan dan ketertiban. Oleh karenanya, berdasarkan koordinasi yang telah dilakukan, saat ini kami telah melakukan sosialisasi kepada seluruh PO bus di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, untuk melarang armadanya melakukan penggunaan klakson tersebut,” kata Suhaely, Jumat, 4 Agustus 2023 dilansir laman resmi Pemkot Tangerang.

Ia melanjutkan, pelarangan penggunaan klakson ‘telolet’ ini dilakukan untuk menjamain ketertiban, keamanan, dan keselamatan lalu lintas di Kota Tangerang. Pasalnya, semenjak fenomena demam telolet ini terjadi, banyak masyarakat yang behenti atau berkumpul di ruas jalan hanya untuk menunggu suara klakson tersebut, seperti di Jalan Benteng Betawi, khususnya di bawa Jalan Tol Bandara Soekarno-Hatta.

“Hal ini tentunya dapat menimbulkan kepadatan, kemacetan, bahkan potensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas di Kota Tangerang,” ungkap Suhaely.

“Kami juga berharap, himbauan pelarangan penggunaan klakson telolet ini dapat ditaati semua pihak. Sehingga kemanan, ketertiban, dan kesalamatan dapat terjamin dan terwujud di Kota Tangerang,” tambahnya.

Suhaely menambahkan, koordinasi bersama tersebut nantinya akan menindak tegas bus atau kendaraan besar lainnya yang ditemukan tetap membunyikan klakson telolet tersebut. Terlebih, penggunaan klakson ‘telolet’ tersebut telah termasuk mengganggu keamanan dan ketertiban umum.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Penyeragapan Polsek Balaraja di Cangkudu, Satu Orang Dicokok Dua Lainnya Masih Diburu

Berita Tangerang - Jajaran Polsek Balaraja, Polresta Tangerang, Polda...

100 Petugas DPKP Kabupaten Tangerang Diturunkan untuk Deteksi Antraks di 664 Lapak Penjual Hewan Kurban

Berita Tangerang - 100 petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan...

Airin Sudah Keliling 1.552 Desa, Golkar: Bukti Serius Ingin Mengabdi kepada Warga

Berita Banten - Sejak ditugaskan Partai Golkar menjadi calon...

BPK Koordinasi dengan Auditor soal Karantina Hewan di Desa Tanjung Burung yang Diduga Dijual ke Pengembang

Berita Tangerang - Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atau...