Banten Hits – Sebuah organisasi bernama Tarumanegara membuat resah masyarakat di Desa Gununganten, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak. Meski tak menunjukan aktifitas menonjol, namun masyarakat setempat menginginkan organisasi tersebut tak menetap di lingkungan mereka.
BACA JUGA: Tarumanegara Resahkan Warga di Gununganten Lebak?
Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Taruma Negara Pos I Ki Jambrong membantah keras, jika organisasi Tarumanegara merupakan lembaga yang menyebarkan paham menyesatkan.
“Lembaga ini bukan aliran sesat seperti Gafatar dan lain-lain,” tegas Ki Jambrong, Minggu (9/10/2016).
Dirinya juga menolak jika Tarumanegara disebut sebagai padepokan lantaran organisasinya merupakan lembaga yang sah dan diakui oleh negara. Ia mengecam jika ada pihak-pihak yang menuding Tarumanegara sebagai sebuah padepokan.
“Ditambah kalinglungana ku gusti Allah (ditambah lupanya sama Allah) untuk orang-orang yang menyebut Tarumanegara ini padepokan. Ini sebuah lembaga, punya tujuan, visi dan misi bahkan akta notaris,” terang Ki Jambrong.
Soal keberadaannya di Desa Gununganten yang tidak diketahui oleh pemerintah desa setempat, Ki Jambrong pun membantahnya kembali. Menurutnya, hal yang mustahil jika pemerintah desa tak mengetahui adanya Tarumanegara yang sudah berdiri sejak 10 bulan lalu.
“Bohong itu kalau tidak tahu, unsur muspika tahu, bahkan wakapolda Banten saja mengetahui, kepala desanya juga pernah datang ke sini,” sebutnya.
Dirinya mengaku sudah beberapa kali menerima kedatangan sejumlah pihak, mulai dari pejabat pemerintah, TNI dan Polri. Menurutnya, semua pihak salah dalam memandang Tarumanegara.
“Orang JB saja pernah datang ke sini, ini kok yang kecil-kecil nya repot,” ucapnya.
Entah apa maksudnya, Ki Jambrong juga mengancam akan memberhentikan awak media.
“Saya punya orang kombes, atau kalian yang ke sini mau saya berhentikan? Ini lembaga resmi, dan enggak usah pura-pura tidak tahu,” tukasnya.(Nda)
